Tantangan Menulis Hari Ke – 52

#TantanganGurusiana

Titik Kilometer Nol Indonesia

Libur sekolah seperti saat ini, menjadi waktu yang saya dan keluarga selalu nantikan, karena libur kenaikan kelas merupakan libur yang agak lama, jadi kalau kita ada rencana untuk libur bersama keluarga, maka ini saat yang paling tepat. Tapi karena Covid-19, semuanya tidak dapat kita lakukan.

Hari ini saya ingin mengingat kembali, saat-saat libur bersama keluarga, mengisi masa libur sekolah tahun 2019 yang lalu. Saat itu saya dan keluarga, bersama dengan tiga orang kakak saya pergi berlibur ke Aceh.

Perjalanan, kami mulai dari Padang menuju Medan dengan pesawat, dari Medan barulah kami melanjutkan perjalanan ke Aceh dengan merental mobil. Sepanjang perjalanan ke Aceh yang sangat menarik perhatian saya adalah, begitu banyaknya mesjid yang berdiri dengan megahnya di sepanjang jalan dengan jarak yang tidak begitu jauh, antara mesjid yang satu dengan yang lain, sehingga untuk sholat kita akan mudah menemukan mesjid.

Sesampainya di Aceh, tempat yang juga perlu kita kunjungi adalah Masjid Raya Baiturrahman yang tetap berdiri kokoh saat terjadinya tsunami di tahun 2004 lalu.Mesjid itu sekarang sudah menjadi mesjid yang begitu indah, beberapa bagian dari mesjid itu dibuat menyerupai mesjid Nabawi di Madinah.

Tapi yang tidak kalah pentingnya kalau kita ke Aceh, kita harus menyeberang ke pulau Sabang. Pulau yang begitu indah dan rapi. Di sini,di wilayah paling barat Indonesia ini, kita harus menyempatkan diri mengunjungi,"Titik Kilometer Nol Indonesia."

Perjalanan menuju lokasi, memang agak sulit, sebaiknya kita memakai jasa pemandu wisata. Sesampainya kita dilokasi, maka kita akan melihat monumen yang berdiri diatas bukit dengan ketinggian sekitar 43,6 meter dari permukaan laut dengan tulisan “Kilometer Nol Indonesia”.Disini kita bisa berfoto dengan pemandangan yang begitu indah.

Jadi bila ada kesempatan, datanglah ketempat ini, kita akan lihat betapa indahnya negeri kita ini.

#Salam Literasi

Painan, 2 Juni 2020