Hj.Mursidah,S.Pd.,M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Media Tanam yang Baik untuk Kaladium (T.122)

Jenis tanaman hias yang banyak saya koleksi adalah caladium. Caladium ditempatku lebih dikenal dengan nama bunga keladi. Tanaman keladi memiliki berbagai macam jenis.

Pecinta keladi ditempatku mengkasifikasikan keladi menjadi dua kasifikasi yakni keladi lokal dan keladi imfor. Keladi lokal adalah jenis keladi yang sudah lama dikenal masyarakat tempatku bahkan jenis tanaman ini sudah ada dan dikenal masyarakat sebelum kami lahir. Keladi imfor adalah jenis keladi yang spesiesnya baru dilihat dan dikenal oleh masyarakat di tempatku.

Dikatakan keladi impor karena dianggap keladi ini berasal dari luar negeri padahal keladi tersebut mungkin saja keladi spesis baru hasil perkawinan silang.

Tak tanggung-tanggung harga keladi imfor mencapai ratusan ribu untuk bibitnya saja atau masih anakan. Lebih parahnya lagi jenis keladi imfor itu termasuk tanaman yang rewel perawatannya. Salah sedikit saja biasanya langsung layu dan berakhir mampus.

Keladi imfor juga termasuk tanaman yang sulit untuk keluar anaknya atau tunas baru. Dipelihara berbulan-bulan belum juga keluar anaknya.

Sangat berbeda dengan keladi lokal. Keladi lokal termasuk tanaman yang tahan banting dan cepat berkembangbiak. Jika dicungkin anaknya untuk dipisahkan, tidak terpengaruh dengan induknya.

Menurut teman saya Hj.Nureni Dari Wanio tanaman keladi lebih Cepat subur dan bertunas (Beranak) jika media tanamnya dari campuran tanah, pohon atau daun bambu yang sudah lapuk, dan sekam serta sering disiram air cucian beras. Kadang-kadang dia tambahkan dengan Micin.

Aku mempraktekkan apa yang dia ucapkan karena tanaman Keladi imfor dan berbagai Jenis aglonama imfor miliknya tumbuh subur dan banyak anaknya. Bahkan waktu aku berkunjung ke rumahnya dia memberikan aku tiga jenis kaladium imfornya.

Ditempatku sulit mendapatkan pohon bambu. Kalaupun ada takut juga karena pohon bambu adalah tempat kegemaran ular untuk bernaung. Terpaksa aku membeli rebung kemudian saya caca sampai halus. Cacahan rebung saya campur dengan tanah dan sekam dengan bandingan1:1:1. Kemudian saya simpan dalam karung dan siram dengan air yang sudah dicampur dengan EM4. Didiamkan selama sebulan baru dipakai.

Mungkin cara saya salah dalam mempraktikkan resepnya. Tanaman keladi dan aglomema saya bukannya subur bahkan layu. Untung tidak sampai mampus. Aku kembali mengganti media tanamnnya.

Media tanam Ala Hj. Nureri sebenarnya belum saatnya dijadikan media tanam. Masih perlu beberapa hari lagi sampai media tanam itu tidak terasa panas. Jika media tanam masih terasa panas setelah dipermentasi itu artinya media tanam itu masih memiliki kandungan gas yang bisa berakibat patal bagi tanamam. Ilmu ini saya dapat dari internet. Cara membuat media tanam.

Alhamdulillah keladi-keladi saya sudah mulai rimbun dan subur. Mudah-mudahan bisa semakin subur. Selanjutnya akan saya coba dengan tanaman hias yang lain.

Parepare, 31 Maret 2021

Tantangan guru Siana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wau.....ilmu yg baik. Bisa dicoba. Keren salam sehat selalu dan salam Literasi

01 Apr
Balas

Terima kadoh sudah berkunjung

01 Apr

Wah, terimakasih Bun. Dapat pengetahuan baru. Kalau saya sukanya nanam pohon yang berbuah. Jadi bisa dinikmati.

31 Mar
Balas

Iya bagus itu, apa lagi kalau tanaman cabe, mahal

01 Apr



search

New Post