Aroma harum iga terbakar tercium oleh indera penciuman dari arah belakang, bermahkotakan asap yang masih mengepul keluar dari bakaran iga yang dikenal dengan sebutan "Iga Bakar Pedas" dibawa oleh pelayan sebuah rumah makan di kawasan pinggiran Jakarta, dengan langkah perlahan menuju ke arah kami duduk yang sedari tadi menunggu kehadiran menu masakan tersebut.

Iga Bakar Pedas ini menjadi menu andalan yang dicari sebagian besar pengunjung rumah makan "Mas Jul" yang buka setiap harinya mulai pukul 08.00 pagi sampai dengan 22.00.

Dihidangkan dengan nasi putih hangat ditemani oleh sambal dan lalapan semakin menambah nafsu makan yang sudah tidak terbendung lagi menjadi kegiatan yang biasa kami lakukan di setiap akhir pekan.

Daging yang lunak dibakar dengan sempurna ditambah dengan rempah-rempah yang menjadi resep rahasia menjadi keunggulan tersendiri bagi olahan berbahan dasar gading itu.

Rasa pedas yang menjadi dominan di setiap suapan adalah cita rasa khas masakan ini seakan menjadi penyihir mulut untuk tidak menghentikan kunyahan sebelum piring yang menjadi wadah iga bakar pedas tersebut habis berpindah ke perut kami.