Tagur H-147

Kolom

Hari ini Aku begitu terharu bisa bertemu kembali dengan guruku dan juga merupakan wali kelasku, ketika Aku duduk di kelas 2 MTS Daarussalaam. Dulu 1986 Aku masih duduk di kelas 2 MTS, memang Pak Ibnu pada saat itu mengajar dengan gaya yang santai, beliau biasanya kalau sedang mengajar biasanya sambil duduk di ujung meja tulis paling depan dengan memegang buku pelajaran yang dilipat sambil menjelaskan pelajaran yang diampunya. Biasanya beliau mengajarnya dengan diselingi cerita-cerita lucu yang membuat kami tertawa.

Sejak Aku lulus dari MTs, Aku belum pernah bertemu kembali dengan Bapak Ibnu, karena setelah Aku lulus dan masuk SPG, Aku jarang berkomunikasi dengan teman-teman sekelasku, karena teman-teman ku jarang yang memiliki alat komunikasi. Telekomunikasi yang ada pada saat itu adalah radio CB, yang jika kita akan membuka pembicaraan online dengan satu sama lain di mulai dengan, “break, break, break di sini bamboo kuning satu roger”, dan itu dilakukan secara berulang-ulang sampai ada yang menyahutinya.

Tapi tadi sore jam 15.00, akhirnya sampai juga Aku mendatangi guruku dan sekaligus walikelasku, yang kata istrinya sudah hampir 20 tahun menderita dibetes, yang terpaksa karena ada bisul di kaki yang menyebabkan luka sehingga beliau terhambat aktifitasnya. Ternyata beliau adalah seorang Kiai Haji yang menjabat sebagai Ketua MUI di Ciracas, Jakarta Timur. Beliau sekarang memiliki dua anak dan cucu 3. Aku senang melihatnya walaupun dalam kondisi sakit tapi beliau kelihatan ceria ketika dijenguk oleh sahabat-sahabatnya yang satu kuliah dengan beliau di IAIN, ternyata teman-temannya adalah seorang pimpinan pesantren yang memiliki ribuan peserta didik yang ada di sekitar Bekasi. Dan yang satunya adalah Putra dari Ustazah Kondang H. Siti Suryani Taher dan juga memiliki Yayasan Sekolah At-thahiriyah di bilangan Cakung-Jakarta Timur, ku melihat betapa akrabnya mereka walaupun sudah lama masanya tapi masih tetap terjalin ukhuwah yang erat diantara mereka. Ya mj.udah-mudahan semangat untuk ukhuwah diantara teman-teman MTs Kami masih tetap terjalin sehingga menambah keberkahan ba

Ketika Aku mendapatkan nomor telepon beliau, dan Aku menghubunginya beliau sangat terharu karena Kami sebagai muridnya masih mengingat beliau, mudah-mudahan Kami berharap kami bisa mngikuti jejaknya ikut berjuang untuk menyiarkan agama Islam melalui tausiah-tausiah yang diberikan beliau keoada umatnya. Kami sebagai peserta didik Bapak hanya bisa mendo’akan kepada Bapak Drs. KH. Ibnu Hajar selalu diberi kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan bersama keluarganya.

Minggu ini memang kami sedang berduka, karena yang pertama kami baru saja kehilangan guru dan orang tua Kami Bapak KH. Abdullah Ya’kub, dan Jum’at kemarin teman kami yang bernama Matnur juga dipanggil Allah SWT, karena sakit yang dideritanya. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberi kesabaran dan ketabahan, Aamiin

Dibawah ini merupakan contoh salah satu aktiftas beliau sebagai penceramah, Subhanalloh semoga selalu sehat dan bahagia ya pak.

Salam Literasi

Lenteng Agung 2020