HBR HIMAWAN BASTARI

Seorang guru Sekolah Menengah Pertama di pedalaman Sumatera Selatan Alumni Universitas Lampung pada program pendidikan Geografi Tahun 2004 Penggia...

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU LANGGAR NGAJIKU

GURU LANGGAR NGAJIKU

Beberapa lampau lalu, mendengar dan membaca surat kabar baik melalui koran, atau tv, bahwa Menteri Keuangan Kabinet Kerja yang bernama Sri Mulyani memotong Anggaran untuk bidang pendidikan

Kebijakan Pemerintah yang baru tersebut mendapatkan Pro dan Kontra. dengan alasan yang berupa warna

Melihat hal itu, DPR menolak kebijakan tersebut.

Hal ini membuat saya berfikir andai saja guru ngaji dilanggar itu mau mencurahkan perasaan hatinya, maka curhatannya bisa di bukukan dan di filemkan dengan judul "GURUKU TAK BERGAJI". Bayangkan saja uang SPP atau bulanan Santri hanya seharga Rokok Marlboro satu bungkus. Inilah yang masyarakat umum tidak mengetahui betapa Ikhlasnya seorang guru ngaji

Dulu ketika saya ngaji ada guru saya dari luar kampung selain Abah guru. Guru saya tersebut berjumlah 3 orang, setiap hari beliau bertiga menyempatkan waktunya untuk menularkan ilmu dan mendidik kami. Jangankan bayaran bulanan mereka dapatkan, mereka malah tombok bensin dan rokok. Paling kalau mendapatkan Gaji hanya setiap Idul Fitri saja, itupun hanya bingkisan yang mewahnya tidak seperti bingkisan para guru formal seperti bapakku sendiri.

Salah seorang guru ngaji saya itu ada yang bekerja sebagai buruh bangunan, kalau pagi sampai sore beliau membangun rumah juragan, sedangkan kalau malam beliau membangun karakter saya dan teman-teman. Kadang ketika mengajari kami beliau ngantuk dan kadang sampai tertidur. Kami sadar bahwa beliau sangat capek dan masih menyempatkan waktu untuk kami.

Wahai guru ngajiku dilanggar itu, andai saja Umaro Negri ini mau berpikir kebelakang bahwa mereka juga pernah belajar mengaji maka engkau akan sedikit terfikirkan oleh bangsa ini. Dan wahai para pemimpin Negri ini, andai saja kalian tahu bagikan sedikit harta kalian untuk para guru ngaji dilanggar itu. Walaupun mereka ikhlas mendidik kami, tapi akan lebih tenang fikirnya mereka terbantu ekonominya.

Sampai saat ini kami yakin siang malam mereka selalu mendoakan kami. Sangat Pantas engkau kami anggap sebagai pahlawan pembangun karakter bangsa ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post