HBR HIMAWAN BASTARI

Seorang guru Sekolah Menengah Pertama di pedalaman Sumatera Selatan Alumni Universitas Lampung pada program pendidikan Geografi Tahun 2004 Penggia...

Selengkapnya
Navigasi Web
FILOSOFI OF SARUNG

FILOSOFI OF SARUNG

Sarung,sarungen,sarungan

ya....kemarin saya dibuat ngakak sama dante anak saya

bagai mana tidak, ini kejadian yang lalu ketika ingin brangkat ke masjid untuk merayakan kenikmatan sholat berjamaah di hari Jumat, dia sudah bersiap dengan pakaian yang baru di berikan neneknya sebelum sang nenek kesayangnya pulang ke kampung .

keberangkatan saya dengan mas dante ke masjid hampirlah sampai di gerbang masjid kampung kami,tetapi sebelum sampai saya masuk dia menarik saya keluar dan menjauh dari gerbang tersebut "yah pulang dulu dante salah make baju....."begitulah dialog pendek anak saya.

qo salah kaustum (baju maksudnya) ?

iya ayo pulang dulu ganti celana panjang ini dengan sarung .

kenapa?

yang laen pake sarung qo cuma dante yang tidak pakai sarung.

ya..... gegara sarung kami pulang dan berganti dahulus iapa yang tak kenal dengan sarung

sarung ya sarung atribut yang melekat dengan wilayah kesantrian,kepesantrenan ternyata menjadi ganjalan anaku untuk masuk kerumah tuhannya

sarung? sambil santai saya buka wikipedia dan mencari fungsi sarung dan apa sih sarung itu kenapa sepertinya menjadi kelengkapan yang harus dipakai kalo masuk masjid (ini anggapan anak mbareb saya)

kenapa pakai sarung?sarung itu sebuah kepraktisan,sarung itu sebuah kesahajaan dan kesederhanaan

sarung itu identitas kepribadian sang pemakai karena sarung itu kependekan kata KESASAR URUNG dengan memakai sarung setidaknya ada kemantapan hati bagi sang pemakai tentunya

sarung juga sebuah budaya kaum proletar kenapa ? lihatlah ketika kamu mudik atau para pedagang kain memakai sarung sebagai wadah/tempat mereka membawa barang bawan

Bahkan seorang tersohor dinegrini dalam biopic nya SEPATU UNTUK DAHLAN menempatkan sarung pada banyak scene dlam film boipicnya mulai dari sebagai pengikat perut sebagai penahan kelaparan,atribut kemiskinan kata sang pesohor tersebut.bahkan dalam film tersebut setelah sarung itu sobek masih bisa dijadikan sarung bantal .

akhirnya jika ada beberapa orang berpikir bahwa sarung itu identik dengan kekumalan,lusuh dan kolot saya meyakini bahwa mereka adalah keturunan bangsa turki karena hanya diturki saja sarung disterotipkan sebagai bagian dari kaum pemalas karena sarungadalah busana diranjang ketika mereka tidur kalo lah sarung itu dipakai ke luar rumah maka anda boleh berasumsikan sendiri lah........

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post