CERITA PPG - Part 1 ( Nano-nano Manis, asem, asin)
Ini adalah kisah nano-nanoku mengawali kuliah PPG pada bulan agustus 2020 lalu.
# apasih PPG itu ?
Pendidikan Profesi Guru yang disingkat menjadi PPG itu adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus dalam menjadi guru. (Wikipedia) Aku mengikuti test untuk PPG ini 2015 lalu, cukup lama hingga terpanggil tahun 2020.
# apa saja pengalamanku dari awal memulai pendidikan itu?
Tiba-tiba ditahun 2018, seorang guru disekolahku yang merupakan teknisi untuk tes sewaktu itu mengatakan bahwa aku dan kakakku (teman sekerjaku), sebut saja kak defi yang ikut bersamaku sewaktu tes itu "LULUS". Waktu itu aku masih tak mengerti, tes itu sebenarnya untuk apa? Lulus tes, trus ngapain? Tidak ada satupun yang aku ketahui karena informasi yang aku dapatkan pun untuk tes itu datang dengan tiba-tiba. Aku dan kak defi masih terlihat begitu santai. Hingga kami berdua dipertemukan dengan grup WA dimana guru-guru yang lulus tes tersebut telah berkumpul disana. Jadi kami tidak bingung lagi untuk mencari informasi. Sejak 2018 aku mengurus berkas administrasi yang menjadi syarat pemanggilan kami memasuki LPTK sewaktu itu. Tapi namaku tak kunjung dipanggil. Aku hanya mengikuti arusnya saja bersama dengan kak defi. Namun, ditahun 2019 kak defi terpanggil menjadi mahasiswa Univ.Bengkulu tetapi kakak tidak mengambilnya karena beliau sedang hamil tua dan kakak tidak peduli lagi akan hal itu. Sejak saat itu, aku mengurusi berkas administrasi tanpa kak defi, beruntungnya ada teman kakak ku di sekolah yang berbeda yang juga lulus tes yaitu Bu Rini dan Bu Santi. Mereka juga sangat baik mengajakku untuk melengkapi berkas dan mengirimkannya ke Jambi bersama pada saat itu. Sungguh aku terlalu merepotkan mereka.
Notifikasi dari Grup WA itu tak henti-henti setiap harinya, hingga di tahun 2020, informasi dari grup pun muncul kembali yang mengajak kami untuk mengecek SIM PKB guna melihat kelulusan administrasi dan apakah kita terpanggil menjadi mahasiswa atau tidak. Karena teman-teman guru lain sudah mengirim foto screenshot mereka yang sudah terpanggil menjadi mahasiswa diLPTK masing-masing, akupun juga langsung mengeceknya. Aku hanya terfokus dengan tulisan "mahasiswa LPTK Universitas Semarang". Setelah ditanya "siapa yang sama LPTK ?" dengan percaya diri aku juga ikut mengirimkannya. Aku pun mengatakan kepada Ibu dan abangku bahwa aku lulus. Namun tiba-tiba .....
Kebahagiaan itu seketika terhenti karena salah seorang dari teman guruku digrup itu mengomentari foto kelulusan yang aku kirimkan sebelumnya " bu maksudnya mahasiswa cadangan itu apa ya?" Sontak aku terdiam dan melihat kembali foto screenshot itu. I can't say anything, ketika kulihat ternyata benar ada tulisan "mahasiswa cadangan". Aku bingung, apa yang seharusnya aku lakukan selanjutnya. Aku menjawab chat itu "maaf pak, saya juga tidak tahu". Sempat aku give up pada saat itu. Kemudian, hp ku berdering kembali. Ternyata, kak defi yang menghubungiku dan mengatakan "dek, kaka terpanggil lagi menjadi mahasiswa di Universitas Sriwijaya, adek lulus juga kan?". Aku pun langsung menjawab " Puji Tuhan iya kk, tapi gatau lah. Disitu tertulis mahasiswa cadangan kak". Kak defi terus memberiku semangat, "nanti dek, kalo udh buka pendaftaran kita coba daftar ya dek. Sekarang kita ngurusin berkasnya saja dulu. Pokoknya, masuklah adek tu. Kakak yakinlah". Kata-kata kakak sontak memberiku semangat baru lagi. Aku menghubungi teman-teman guru lainnya yang sudah pernah mengikuti kuliah PPG ini. Kemudian mereka menyuruhku untuk mendaftar terlebih dahulu agar dataku terekam dan jikalau ada yang mengundurkan diri bisa langsung digantikan oleh mahasiswa cadangan yang mendaftar. Kata-kata itu juga yang menguatkan dan membangkitkan semangatku kembali untuk mengurus berkas kuliah PPG ini. Dan, you know what? God is good. Tuhan mengabulkan doaku untuk menjadi mahasiswa PPG di universitas negeri semarang. Dengan keyakinan, usaha dan doa. Tuhan akan memampukan kita dan mengabulkan apa yang menjadi doa kita.
#bagaimana proses perkuliahanku dimulai?
Aku mulai kuliah pada tanggal 7 Agustus 2020, dimana karena negara ini sedang dilanda pandemi covid 19 maka pembelajaran tatap muka pun tidak bisa dilakukan disana. Pembelajaran jarak jauh (virtual meeting) menjadi solusi bagi kami. Awalnya aku tidak pernah berfikir bisa bertemu dengan orang-orang hebat ini, dosen-dosen UNNES dan teman-teman dari lampung dan dari kabupaten lain di Prov.Jambi. Perkenalan dan proses perkuliahan dijelaskan melalui zoom meeting. Semua jurusan bergabung dalam zoom meeting itu, tak ada satupun wajah yang ku kenal disana. Siangnya, kami bertemu lagi melalui zoom meeting, hanya saja kami sudah dibagi perjurusan sehingga didalamnya hanya ada kami, jurusan Bahasa Inggris. Betapa senangnya aku bisa bertemu dengan mereka yang se-server denganku. Kelas pun dibagi, ada kelas A dan kelas B. Aku masuk dikelas B, and you know guys? Disini tempatnya orang-orang yang halunya tingkat dewa + gokil abis. Haha, ya itu sih menurut aku ya. Hehe
Awalnya kami hanya " say , hi saja". Namun karena sudah sering bertemu dizoom meeting kami mulai untuk saling cagil-cagilan (itu semacam gangguan kecil gitulah ya). Eh, bu endahh duluan yaa mucul "kataku". Iya ni bu Hilda, biar ngambil duduk depan "balasnya". Kehaluan muncul lagi digrup WA kami yang khusus hanya ada kelas B "tolong ambilkan bangku paling belakanglah, siapa yang megang kunci, tolong bawa makanan, aku baca novel dulu ya nanti kalo dosen nanya, kasih tahu jawabnnya ya, nanti mau cabut lewat jendela belakang ah, abis mata kuliah ini kita nongkrong dibawah pohon sambil makan somay ya, ah pokoknya ga bisa dituliskan lagi deh karena bakalan panjang dan tak ada ujungnya.hehe. Hari-hari terasa begitu cepat berlalu. Kami saling mengenal satu dengan yang lain,tak ada lagi jaim-jaiman. Semua telah berubah layaknya teman yang sudah kenal lama tapi ga pernah jumpa, eh tiba-tiba berjumpa kembali. Dalam kelas itu kami berjumlah 29 mahasiswa. And mostly, perempuan. Hanya ada dua yang menjadi superhero kami dikelas yaitu brother choiron dan dek anggi. Let me tell you temen-temen aku di kelas itu yang ku rasa seserver denganku. Ada kak febriana yang suaranya lembuut banget, kak liza yang super duper cepat banget ngasih informasi sama aku, kak dila yang selalu bilang dirinya mirip chelsea islan,gemoy banget siii kakak ini, kak amy yang super kewreeennn pronunciationnya, kak emy yang somplak abisss, kak aas yang juga selalu standby didepan laptop duluan kalo zoom meeting sama kek kak endah. Hehe, trus ada bu duka yang kalo halu ketinggian banget ampe ke new york. Kak wid, yang kalo dichat cepet bangett balesnyaa. Maaciw kaka. Trus ada dek pipin si supergirl, kak dina yang bilang aku kayak agnes mo, yang entah darimana kakak ini melihatnya. Haha, ada kak dewi yang super duper panikan after ujian, yang kalo apa apa langsung telpon. Hehhe. Ada kak desti, kak laini, bu dea, bu elisa, bu susi, bu detta, bu mei, bu melati, bu nanik, bu nur, bu ramsiah, ms.visa, ms.nia, dan yang menjadi kepala suku kami adalah Ms.yu, bu guru yang satu ini berasal dari lampung, yang selalu standby buat grup untuk kami, bertanya dengan dosen, dan lain-lainlah pokoknya. Hehe. Selanjutnya yang aku bilng tadi superhero kami yang selalu mensupport yaitu brader choiron, dan dek anggi yang susah banget dihubungi kalo udah tidur dan rempong banget kalo udah engga masuk zoom meeting. Itulah seputar teman-temanku didalam grup yang kami namai "Grup Somsing". Nama itu muncul dari sebuah cerita lucu ketika kami belajar tentang pronunciation. Unforgottable moment itulah. Hihii. Senangnya aku bertemu dengan mereka yang always membantu dalam setiap masalah yang aku hadapi.
Dalam tiga hari kami harus mampu menyelesaikan satu modul, dimana didalamnya ada tes formatif, sumatif, diskusi dan tugas akhir. Tentunya materi-materi itu teksnya lumayan membangkitkan semangat untuk membaca. Hehe. Tak mudah, tapii akan terasa mudah ketika bersama dilalui dengan grup somsing ini. Hanya beberapa bulan kami melalui tugas-tugas yang sometimes membuat kami tidak seperti manusia seutuhnya karena sudah sangat sering menyapa secara virtual, hingga mungkin lupa cara menyapa secara offline. Haha. (Just kidding). Sempat aku ingin menyerah ditengah jalan karena kejenuhanku akan tugas-tugas itu. Tetapi ibuku selalu menyemangati dan bilang "sudah tanggung nak, tuntaskanlah sampai selesai". Kemudian kak lia yang menjadi saudara perempuanku disekolah juga bilang "itu sulit dapatkannya dek, kalo mau tukar kk mau belajar. Mau tukaran?" Katanya. Lanjutkan sampai selesai, tambahnya pula. Aku pun semakin semangat untuk menyelesaikannya, terserah bagaimana hasilnya nanti setidaknya aku sudah berusaha semampuku "kataku dalam hati". Selain itu, kepala sekolah dan waka kurikulumku yang sedari awal begitu baik memberikan support yang tak hentinya kepadaku untuk menyelesaikan pendidikan ini. Tak boleh aku sia-siakan izin dan doa-doa mereka. Aku semakin bersemangat untuk menyelesaikan pendidikan ini, bertanya dengan bunay ( guru disekolahku), mami eli, mama ya, kak lili, kak ayu, dedek dan teman-teman lainnya. Masa-masa modul dan tugas-tugas telah berakhir, dilanjutkan dengan PPL yang semakin membuat bingung karena waktu yang begitu singkat. Komunikasipun mulai berkurang digrup somsing ini karena kami ditempatkan dalam grup-grup kecil yang berbeda. Selang beberapa waktu, notifikasi WA dari grup somsing mulai bermunculan dengan pembahasan UKIN dan UP. Yang mana itu adalah akhir dari perjuangan kami dalam pendidikan ini. Kami semua berharap kami akan lulus bersama-samaa. Trimakasih untuk semuanya grup somsing. Mudah-mudahan kita nantinya akan dipertemukan oleh waktu dan bisa bernostalgia dengan lawakan receh dalam virtual sewaktu itu, tapi nantinya akan nyata bukan lagi maya. Amin
__________ to be continued (PART 2)______________
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar