Hilda hayati

Hidup adalah perjuangan. Moto ini tentunnya tak boleh lepas dari diri kita. Jika kita menganggap hidup dalah sebuah beban, maka segala seauatu yang kita kerjaka...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jurus Ampuh Mengelola Emosi Jiwa oleh Hilda Hayati, S.Pd.

 

 

 

 

Pernah nggak sih teman-teman merasa kesal kepada anak-anak, tentu pernah bukan? Sebagai seorang ibu dari tiga orang anak tentunya perasaan ini sering hinggap di dalam hati saya. Belum selesai masalah dengan anak pertama lalu timbul lagi masalah baru dengan anak yang kedua, setelah masalah dengan  anak yang kedua selesai anak ketiga mulai membuat masalah begitu seterusnya hal ini seperti lingkaran setan yang  tidak akan pernah selesai.

 

            Kesibukan dan rutinitas yang dilakukan secara terus-menerus kadang-kadang kita mudah terpancing emosi. Sedikit masalah saja bisa merembes kemasalah lain yang kadang-kadang tidak ada hubungannya dengan permasalahan tersebut. Saya contohkan sebagai berikut. Pada pagi hari  sebelum subuh saya sudah memulai aktivitas di dapur mulai dari ibadah pagi, memasak sampai menyiapkan keperluan seluruh anggota rumah untuk beraktivitas.  Pekerjaan rumah yang saya lakukan diantaranya, mencuci, memasak air, memasak nasi, memasak lauk, memandikan anak bungsu saya yang berumur 4 th, menyiapkan bekal anak kedua untuk dibawa kesekolah serta menyiapkan pakaian sekolah dan pakaian dinas suami saya. Selain itu, saya juga harus mencuci piring, merapikan tempat tidur dan membersihkan halaman rumah. Seluruh pekerjaan harus dikerjakan dalam waktu bersamaan belum lagi beban kerja yang cukup banyak di sekolah. Semua itu membuat tingkat emosional saya meningkat. Ketika salah seorang anak saya membuat masalah misalnya menjerit karena diganggu kakaknya, saya langsung naik pitam dan memukul abangnya.

 

Emosi jiwa adalah wujud ekspresi diri yang muncul saat seseorang dihadapkan pada suatu keadaan. Emosi yang meluap-luap tidak baik bagi kesehatan jiwa. Emosi terkadang menjadi gejala awal gangguan kejiwaan.  Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Jika kita berada pada kondisi yang tergambar dalam ilustrasi di atas maka tindakan yang muncul adalah rasa marah. Rasa marah jika terjadi secara berkelanjutan maka akan depresi dan gangguan kejiwaan akut.

 

Rasa marah merupakan reaksi normal dalam kehidupan sehari-hari. Marah memberikan sinyal peringatan kepada otak bahwa ada sesuatu yang salah dan memberikan energi pada tubuh untuk memperbaiki keadaan. Cara memperbaiki keadaan itu pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang mengekspresikan positif ada pula negatif. Kalau kondisi kita dalam keadaan sibuk dan jenuh dengan rutinitas seperti yang saya jelaskan di atas maka ekspresi untuk memperbaiki keadaan yang timbul adalah ekspresi negatif. Pukulan yang saya lakukan kepada anak saya menjadi ekspresi negatif yang timbul untuk menenangkan anak saya yang menangis tadi.

 

Bagaimana, ya, caranya supaya ekspresi positif yang muncul ketika kita menghadapi anak yang bermasalah? Berikut jurus ampuh yang harus kita lakukan.

 

1.  Berserah pada Sang Pencipta

 

 Kita harus menyadari bahwa kita hanyalah hamba. Kita diciptakan untuk menyembah kepadaNya. Kita tidak dapat mengubah watak dan prilaku seseorang. Kita hanya bisa memberikan arahan dan nasihat sesuai dengan kapasitas dan kemampuan diri yang kita miliki. Hanya Tuhan yang punya kuasa untuk mengubah segala sesuatu baik yang lahir maupun yang ada di dalam hati dan pikiran seseorang. Oleh karena itu, jangan memaksakan diri untuk bisa mengubah orang lain. Jika kita dihadapkan pada seorang anak yang bermasalah maka cukup berikan nasihat dan arahan dengan cara yang bijak selanjutnya serahkan pada Sang Khalik.

 

Ingat!!!

 

Kita bukan pencipta. Kita tidak punya kuasa untuk mengubah seseorang. Hanya sang Pencipta yang berhak mengubah hambaNya. Perasaan berserah pada Sang Pencipta akan dapat mengontrol emosi jiwa yang meluap-luap, yakinlah itu. Hal ini pernah saya rasakan sendiri. Berikut kisahnya.

 

Suatu hari saya sudah bersemangat berangkat ke sekolah. Seluruh persiapan sudah saya lakukan karena saya akan masuk kelas menghadapi siswa-siswa yang sangat saya sayangi. Persiapan yang saya lakukan antara lain: pertama, saya membaca ulang kembali seluruh materi yang akan saya ajarkan ditambah dengan berbagai referensi yang dapat mendukung performance saya di depan kelas. Saya tentu tidak mau terlihat bodoh di hadapan siswa-siswa saya. Kedua, saya mempersiapkan bahan presentasi berupa slide yang nantinya akan saya tayangkan di depan kelas. Slide ini sudah saya rancang semenarik mungkin agar siswa saya nantinya bersemangat dalam menerima materi yang saya sajikan. Persiapan selanjutnya, persiapan ketiga yang saya lakukan adalah membuat LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Membuat LKPD juga butuh konsentrasi dan pemikiran yang matang. Dengan LKPD tersebut kita harus bisa membuat siswa aktif, kreatif, mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik. Setelah melakukan berbagai persiapan, sebelu masuk kelas saya pasang niat akan berusaha menjadi guru yang terbaik hari ini.

 

Tahukan Anda Apa yang terjadi?

 

            Begitu saya melangkahkan kaki memasuki ruangan kelas saya dihadapkan pada kondisi seluruh siswa tengkurap di atas meja. Mereka semua tidur. Apakah Anda pernah merasakan hal seperti ini? Jika ini terjadi pada diri Anda, apakah yang akan Anda lakukan? Saya pernah menanyakan kepada beberapa orang guru teman sejawat yang juga pernah menghadapi kondisi ini jawaban yang mereka berikan sangat beragam.  Salah seorang guru mengatakan bahwa kalau saya dihadapkan pada kondisi ini saya akan mmengambil segayung air dan menyiram mereka agar mereka terbangun. Guru lain mengatakan kalau saya dihadapkan pada kondisi ini maka saya akan bangunkan mereka dengan memukul meja dan papan tulis sekeras-kerasnya. Bahkan ada guru yang membangunkan siswa dengan mempelintir telinganya. Namun dari semua cara yang dilaukan para guru tersebut saya terkesan dengan salah seorang guru yang mengatakan bahwa jika beliau berada pada kondisi ini maka saya akan ingat Allah, sang pencipta, saya tak kuasa mengubah mereka tanpa pertolongan Allah. Saya hanya bisa mengurut dada dan mengucapkan Astaghfirullah sebagai tindakan meminta maaf atau memohon keampunan kepada Allah lalu saya akan bangunkan mereka dengan mengelus pundaknya lalu menasihat dengan cara yang bijak.

 

Luar Biasa, ini sungguh luar biasa!

 

            Menurut saya yang dilakukan guru tersebut adalah perbuatan yang luar biasa. Tidak semua orang dapat mengontrol emosi dengan baik saat dihadapkan pada kondisi yang seyogyamya akan membuat marah besar. Dengan semangat yang tinggi, dengan segala persiapan yang matang tapi semuanya mentah ketika berhadapan dengan subjek yang sama sekali tidak punya motivasi untuk belajar, sebagian besar  dari kita pasti akan marah dan rasa marah seringkali diekspresikan dengan melakukan tindakan fisik. Inilah yang membuat saya terkesan dengan salah seorang guru yang mampu mengendalikan emosi dengan sangat baik tanpa perlu mengekpresikan kemarahan dengan melakukan tindakan fisik.

(Bersambung)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

           

 

 

 

 

 

2.

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih untuk tulisan yang full gizi ini. Ditunggu lanjutannya bu. Barokallah

10 Mar
Balas

Alhamdulillah, insya allah mudah-mudahan Allah beri kemudahan.

10 Mar

Alhamdulillah, insya allah mudah-mudahan Allah beri kemudahan.

10 Mar



search

New Post