Hidayatul Ikhsan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Iduik Bakorong Bakampuang

Iduik Bakorong Bakampuang

Remaja yang berada pada masa peralihan tentu sangat penasaran dengan hal-hal yang baru dan tidak diketahuinya. Pasti ia berusaha mencari tahu hal tersebut. Remaja pada masa peralihan akan welcome atau terbuka dengan hal-hal yang baru di dengar oleh telinga mereka.

Suatu ketika seorang remaja mendengar kata-kata “iduik bakorong bakampuang” tapi ia tidak paham dengan makna dari kata-kata tersebut. Karena darah Minangkabau mengalir penuh pada tubuh sang remaja, oleh karena itu sebuah hal yang wajib ia ketahui. Dengan yakin sepenuh hati dan dengan rasa penasaran yang begitu besar, Beliau membawa pertanyaan ini kepada Bundo Limpapeh Rumah Nan Gadang. Dan berikut penjelasan Bundo tersebut.

Iduik bakorong bakampuang yaitu iduik bersosialisasi. Terutama jo tetangga nan partamo. Nan kaduo iyo adat Minang nan basandi syarak, syarak basandi Kitabullah iyo dipakai dalam kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat yaitu kaba baiek baimbauan, kaba buruak bahambauan, saiyo sakato. Contoh kasus dalam hal iko seperti kok ado nan sakik basilau (bacoliek), kok nan mati bajonguek, kok urang dapek nikmat yang lain juo ikut basyukur, kok urang dapek bencana atau kamalangan nan lain juo ikuik berduka. Jadi bak kato pepatah minang “Saciok bak ayam sadoncieang bak bosi. Talontang samo minum. Tatungkuk samo makan tanah. Kabukik samo mandaki, kalurah samo manurun. Bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakat.” Demikian penjelasan dari Bundo tersebut.

Sang remaja mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bundo tersebut. Karena hal seperti ini jarang bisa dijumpai di bangku sekolah. Beliau mengatakan semoga Bundo terebut panjang umur, sehat selalu, dan selalu bisa menjadi kapoi tompek batanyo, kapulang tompek babarito. Sekian, terimakasih.

Payakumbuh, 11 Juli 2020

Hidayatul Ikhsan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sebuah ajaran yang bagus dan patut dilestarikan. Salam budaya.

11 Jul
Balas

Salam kembali pak

11 Jul



search

New Post