Hibatun Wafiroh

Biasa dipanggil Wafi. Nama lengkap Hibatun Wafiroh, Guru di SMPN 2 Lamongan. Sedang belajar dan ingin terus belajar di kampus kehidupan ini. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjadi Narahubung Gadungan

Menjadi Narahubung Gadungan

"Hallo.. Selamat malam. Saya sudah dapat undangan worskhop. Bagaimana proses selanjutnya?”

“Salam.. Saya Lusi. Mau daftar workshop masih bisakah?”

“Siang Bu. Besok workshopnya jadi apa tidak? Perlu bawa apa saja? ”

Dua hari ini kalimat-kalimat di atas menjadi sapaan hangat di akun WhatsApp saya. Kalimat yang sering saya terima saat menjadi narahubung sebuah kegiatan. Baik itu workshop, seminar, atau kegiatan lain.

Narahubung adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang yang dapat dihubungi untuk memberikan informasi kegiatan. Istilah ini digunakan untuk menggantikan kata “ contact person”.

Menjadi seorang narahubung bukanlah tugas yang berat. Asal kita mau meluangkan waktu, melayani publik dengan ramah, dan memberikan informasi yang dibutuhkan, sudah beres. Namun, meski kelihatannya mudah, hal itu membutuhkan keikhlasan dan kesabaran. Tentunya harus siap diganggu dan siap melayani berbagai pertanyaan calon peserta kegiatan. hehe

Masalahnya kali ini saya tidak sedang menjadi narahubung. Apalagi untuk sebuah kegiatan workshop di Bandung Jawa Barat. Lalu? Salah alamatkah sapaan di atas? Tidak. Mereka tidak salah alamat. Nomor hp saya memang tertera di surat undangan dan broadcast yang beredar. Nomor hp saya atas nama Anwar Sadeli. Kok bisa? Ya. Menurut informasi yang saya terima dari panitia, katanya salah ketik. Dan mereka sudah minta maaf atas kesalahan ini.

Tanpa disengaja nomor hp saya ikut mejeng sebagai narahubung atas nama orang lain. Setelah saya konfirmasi ke panitia, kabarnya undangan langsung diralat. Tapi apa daya, nomor hp sudah terlanjur beredar.

Ingin rasanya saya memberi tahu para calon peserta bahwa saya bukan Anwar. Saya bukan narahubung kegiatan ini. Tapi sepertinya kok tidak bijak ya. Maka saya pun tetap menjawab dengan manis setiap ada chat yang masuk. Namun mengarahkannya ke narahubung yang asli. Hehe

Tak akan ada yang sia-sia. Dalam sebuah hadits disebutkan, "Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang lain, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya." (HR. Muslim).

Semoga kita termasuk orang-orang yang tergerak hatinya untuk saling membantu dan memudahkan urusan orang lain. Dan bukan termasuk orang yang suka mempersulit urusan orang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post