Gerakan Ayo Membangun Madrasah (GERAMM) yang digulirkan Kanwil Kemenag Provinsi Jatim telah berkembang di daerah-daerah. Tidak terkecuali Bondowoso. Kelompok Kerja Pengawas Kemenang Bondowoso bekerjasama dengan Mediaguru Indonesia menyelenggarakan kegiatan pelatihan menulis buku untuk pengawas, kepala madrasah, dan guru di hotel Palm Bondowoso, Sabtu (22/02/2020).

Pelatihan dikemas dengan pola In service learning selama dua hari ini dan dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan online selama satu bulan. Peserta pelatihan terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengawas sebanyak 188 orang yang berasal dari daerah Bondowoso, Jember, dan Situbondo.

Pelatihan ini dibuka oleh Kasi Pendma Kantor Kemenag Kabupaten Bondowoso, H. Mudassir, S.H, M.H.I. Dalam sambutannya Mudassir menjelaskan program-program Kemenag diantaranya GERAMM untuk mewujudkan madrasah hebat madrasah bermartabat. “Pelatihan ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan Gerakan Literasi Madrasah (GELEM). Saya harap, setelah pelatihan ini bisa terbit minimal satu judul buku dari masing-masing peserta,”harapnya.

Menurut Ketua Pokja Pengawas Kemenag, Drs. Mahfudiyanto, M.Pd.I, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi literasi para guru, kepala madrasah, dan pengawas madrasah. Sementara itu Taufiqurrahman B.S, M.Pd.I, pengawas MI Kecamatan Jambesari Darussholah yang menjadi ketua panitia pelatihan berharap para pengawas, kepala madrasah, dan guru madrasah dapat menjadi teladan dalam program GELEM.

“Melalui pelatihan ini, Program Guru Menulis (GELIS), Pengawas Menulis (PANELIS), dan Kepala Madrasah Menulis (KAMIS) yang merupakan bagian dari GELEM semoga dapat terlaksana. Jika hasil pelatihan ini diimbaskan di lembaga masing-masing, maka program Siswa Menulis (SULIS) saya yakin juga bisa terealisasi atas kerjasama dan dukungan semua pihak, “ jelas Taufiq.

Pelatihan ini dipandu oleh Sri Subekti dan Hibatun Wafiroh, instruktur nasional Sagusabu Mediaguru. Peserta pelatihan terlihat sangat antusias dan aktif mengikuti pelatihan. Salah satu pengawas dari Jember, Mohammad Syafii mengatakan bersyukur bisa mengikuti pelatihan. “Saya benar-benar ingin menulis. Saya senang di pelatihan ini diajak lebih banyak praktik daripada teori, “ungkapnya.