#TantanganGurusianaharike-19

(Mencoba pentigraf lagi)

Langkah kakiku kupercepat. Aku berharap engkau berbalik meninggalkanku, karena malas mengejarku. Tapi ternyata tidak, walau gemuruh amarahmu terasa membisingkan telingaku, ternyata kau seteguh karang dilaut. Dengan satu sentakan, tanganmu berhasil menarik pergelangan tanganku. Perintah berhenti dari mulutmu yang gemetar, tak mudah kulawan.

Dipantai yang sesunyi ini, tuntutanku padamu terasa garing. Aku tak benar-benar menuntut. Sesungguhnya aku hanya perlu kejujuran. Lima tahun hidup berdua dalam damai impianku. Yang kupupuk sejak perjumpaan pertama kita, hingga tiga bulan kemudian kita menikah. Sungguh waktu yang singkat. Dan aku belum bisa mengenalimu. Engkau marah ketika aku ungkap kebohonganmu. Engkau tersinggunggung bila aku berkata ingin berpisah denganmu. Mataku nanar mengungkapkan semua itu kepadamu.

Aku berontak dari rengkuhanmu. Namun dengan kuat kau tarik aku dalam dekapmu. "Maafkan aku.." hanya itu yang selalu kau ucapkan. Dan aku hanya bisa terguguk untuk puluhan kalinya. Aku hanya bisa berdoa meminta kesabaran untuk semua ini. Dan bayangan kisah ini akan terjadi lagi, membuatku menangis sejadi-jadinya dalam pelukmu.