DIALOG GARAM
Cucuku yang masih SMP menanyakan tentang sesuatu.
Sesuatu yang berkaitan dengan tugas IPS di sekolahnya.
“Kakek, kudengar dulu Indonesia termasuk penghasil garam terbesar.”
“Iya... Ya, benar cucuku, dulu di Indonesia bahkan ada suatu pulau yang masyarakatnya hidup dari garam.”
“Pulau apakah itu, kakek?” cucuku bertanya.
“Pulau Madura, cucuku. Namun sekarang sudah tidak seperti dulu lagi.”
“Wahai kakek, mengapa bisa demikian?” tanya cucuku.
“Sistem perdagangan tidak berpihak ke pada petani garam, cucuku.”
“Kakek, mengapa sekarang garam harus impor kalau Indonesia bisa membuat sendiri? Laut kita sangat luas ‘kan, kek?” desak cucuku.
“Benar cucuku, kita sebenarnya mampu. Hanya kita sekarang kurang percaya atas kemampuan diri sendiri.”
Pangkalan Bun, 2 Agustus 2017
@ peserta workshop Sagusabu Pangkalan Bun
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Nyindirnya dapet banget bu. Top
Terimakasih pak :D
bagus, setuju.
Terimakasih pak :)
Jelas garam sekarang melejit ...
Betul sekali pdhl laut kt luas