Aku
Herty. Itu adalah nama panggilanku yang disematkan bagiku sejak daku dilahirkan. Aku adalah anak kedua dari 6 bersaudara. Aku adalah anak pertama perempuan. Berasal dari suku Batak, membuatnya harus memiliki bahu sekuat batu karang. Memiliki banyak adik membuatnya harus mampu mandiri, tidak manja, apalagi banyak permintaan.
Di dalam keluarga, aku termasuk anak yang tidak banyak bicara. Semua pekerjaan rumah selalu kuselesaikan tepat waktu. Hal ini dikarenakan kami memiliki mamak yang super cerewet. Kecerewetannya mampu membangkitkan gentar yang akan berbaris di benak kala mendengar lengkingannya.
Sebagai anak perempuan tertua, aku berkewajiban untuk menjaga dan merawat adik-adikku. Bahkan, ketika duduk di bangku SMP, hampir semua urusan rumah menjadi tanggung jawabku. Aku bisa mengerjakan semua pekerjaan dengan cepat meskipun sambil menjaga adik. Tak jarang aku harus menggendong adikku sambil berberes rumah. Berat. Tapi, itu semua adalah tanggung jawab.
Suatu kali, aku pernah berontak karena beban yang diberikan orang tua terlalu amat berat. Aku katakan kepada mamak jika aku bosan seperti ini terus. Aku lelah melakukan hal itu itu saja setiap harinya. Aku ingin seperti teman-teman yang bisa bermain kapan saja. Aku ingin memiliki waktu istirahat yang cukup. Bukan hanya mengurus rumah dan menjaga adik.
Tapi, percayakah kalian kalau aku katakan bahwa orang tuaku memiliki sihir yang manjur untuk menenangkanku? Ya… mereka punya itu. Dengan sedikit mantra dari kata-kata bijak yang mengalir dari bibir mereka, aku luluh. Aku luluh. aku terpukau dengan iming-iming hari indah. Aku terpesona akan janji indah jika menurut pada orang tua.
Itulah kelebihanku, aku mampu mengikuti arahan orang tuaku meski itu berat dan lelah. Aku mampu mewujudkan sebagian harapan mereka hingga saat ini. Tidak jarang teman sebayaku justru pernah melawan atau berkata kasar kepada orang tuanya. Tapi, hingga saat ini aku belum pernah melakukan hal tersebut meskipun aturan dan tanggung jawab yang diberikan merenggut masa kana-kanakku.
Aku selalu bersyukur memiliki orang tua yang keras dalam memberikan pendidikan. Karena mereka membuat kami berbeda. Mereka membuat kami tak sama dengan orang lain meskipun masa tetap sama. Itulah salah satu kelebihanku, kelebihan kami.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar