#hari ke_406

Sebagai gadis remaja yang masih berstatus sebagai mahasiswa, Risa selalu terlihat ceria dan gembira. Walau sebenarnya ada rasa pilu yang bersemayam di hatinya. Kegiatan kampus yang diikuti membuatnya bisa melupakan sejenak rasa duka laranya.

Kalau Risa mengenang masa kecil sampai tamat SMA, ia merasa dialah orang yang sangat beruntung dan bahagia. Semua kebutuhannya selalu terpenuhi dengan limpahan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Tak ada yang perlu ia risaukan semua serba ada. Namun, baru dua tahun mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi sayapnya telah patah sebelah sejak kepergian mamanya yang meninggalkan duka mendalam.

Risa berusaha tegar dan bertekad untuk membahagiakan mamanya di surga dengan menyelesaikan kuliahnya. Semua keperluan untuk wisuda sudah dipersiapkan termasuk tiket keberangkatan papanya yang akan menghadiri wisudanya. Namun, sudah dua hari ini gawai papanya tidak bisa dihubungi. Risa minta tolong pada tetangganya untuk pergi ke rumah papanya. Bagai petir di siang bolong ia mendapat kabar kalau papanya sudah pergi menyusul mamanya. Tak ada yang tahu apalagi menemaninya saat beliau menghembuskan napas terakhirnya. Kini kedua sayap Risa telah patah semua.