JIKA AKU MENJADI IBUNYA
Pandemi belum berakhir. Hampir dua tahun ini sekolah daring. Para guru sibuk cari solusi pembelajaran efektif. Sedangkan para siswa ruwet dengan tugas -tugas yang menumpuk. Diantara keruwetan ini terbersit angan jika saya menjadi ibu dari anak-anak ini.
Saya memiliki dua anak balita. Saat WFH saya membagi tugas saya sebagai istri, ibu, dan guru. Jika saya menjadi ibunya. Ibu anak- anak murid saya. Mungkin akan lebih kusut jadinya. Bagaimana tidak? Setiap pagi mengurus balita. Menyiapkan makanan di rumah. Ditambah memberikan bimbingan untuk anak belajar daring yang tentu bukan sekejap mata.
Kesabaran saya akan lebih diuji. Emosi saya akan selalu terkuras. Dan mungkin saya akan lebih sering marah ketimbang ketawa. Padahal ini baru dalam angan saja.
Saya, belum benar-benar menghadapi situasinya. Tapi gambaran nyata terpampang dalam benak. Akankah, kelak, 5 atau 10 tahun lagi, saya akan mengalaminya juga?
Menjadi ibu sekaligus guru bagi anak saya sendiri, ditambah menjadi guru yang mendidik anak-anak Indonesia yang hebat. Semua dilakukan di dalam rumah. Tanpa papan tulis, kertas, spidol, bolpoin, dan tanpa berjabat tangan.
Saya menghela napas panjang. Jika ini terjadi, akan seperti apa Indonesia kita?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
akan tiba masanya akan mengalami bu......semangat terus !!! salam sehat dan sukses selalu