ENYAH SAJA
Manusia lahir suci bersih
Menenteng selembar kertas putih
Tak ada lain yang berhak meliukkan tinta
Selain tangan sang empunya
Manusia ada membawa harapan
Selaras dengan potensi yang ia topang
Tiada bisa melawan angan
Meski kepala mengangguk mental meradang
Manusia kadang mampu menampung ekspektasi
Dari orang sekelilingnya yang mungkin peduli
Merah, jingga, biru, dan kelabu warna diri
Tiada seorang lain pun bisa menelanjangi
Manusia berkalung ekspektasi
Sering tunduk pada beragam opini
Mengangguk pasti tanpa kompromi
Meski pikiran legam terbakar emosi
Ekspektasi enyah saja lah dari sini
Manusia hanya ingin berdikari
Melangkahkan kaki tanpa dikebiri
Berkekspresi di atas dogma suci
Maratua,
17/03/21
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
puisi yang sangat religius bu.salam literasi dan salam skss
Menyentuh ..... Dan relegi