Oleh : Hermuning Puspita Sari

Bukan bakat melainkan sebuah keterampilan. Begitulah hakikat menulis. Semua orang bisa menulis dan menjadi penulis. Kuncinya adalah tekun dan banyak membaca. Lalu mulailah menulis, menulis, dan terus menulis.

Saya bukan penulis. Belum pernah tulisan berbobot diterbitkan di media cetak. Apalagi menulis sebuah buku. Tapi... menulis bagi saya adalah hasrat. Mungkin bisa dibilang hobi. Atau juga, karena saya cenderung suka membaca jadi punya keinginan tinggi untuk menulis.

Menulis diary, puisi, cerpen, mengirim naskah ke media cetak lokalan pernah saya lalui. Tapi itu dulu. Tahun 2008-an saat masih berseragam putih abu-abu. Saat jiwa muda menggelora, sastra buat saya seperti daya tarik. Melihat teater, drama, monolog, pembacaan puisi, semua yang berbau sastra mengusik minat saya. Tapi itu dulu.

Lain dulu lain sekarang. Sekarang, saya hanya mampu membaca dan menulis status medsos saja. Bahkan lebih sering melihat youtube untuk mendapatkan informasi. Benar-benar hampir kehilangan literasi baca. Paling banter menulis RPP, Silabus, dan administrasi lainnya. Hanya sibuk berkutat dengan kerjaan dan rumah. Tapi, hasrat saya pada tulis menulis belumlah sirna.

Kemudian saya berjodoh dengan webinar SAGUSABU yang diselenggarakan di kabupaten tempat saya mengabdi. Wah pengen nih, siapa tau bisa menelorkan buku. Insya Allah. Online lagi, tak harus ke kota meninggalkan anak-anak. Saya pun mencoba mengikutinya dengan baik. Alhamdulillah... banyak pengetahuan baru yang saya peroleh. Terlebih, saya dipertemukan dengan para senior di bidang tulis menulis. Sungguh ini kesempatan yang baik.

Masih tersisa keraguan dalam hati. Akankah saya bisa menyelesaikan ini. Menghasilkan sebuah buku. Karya yang dibaca orang lain. Diapresiasi. Dan menjadi kenang-kenangan bagi saya sendiri. Buku seperti guru berjalan. Setiap orang membacanya pasti mendapatkan wawasan baru. Saat inikah momennya?

Segala doa dan daya saya upayakan. Semoga semua berjalan semestinya. Berakhir dengan bahagia dan melegakan. Menghasilkan buku menjadi nyata. Bukam sekadar impian yang lama terpendam.

Saya lebih bersemangat akhir-akhir ini. Selalu terbayang buku yang saya tulis benar-benar lounching. Seperti sedang jatuh cinta. Berdebar-debar. Tidurpun tak tenang. Apa yang saya lakukan selalu terbayang buku, buku, dan buku lagi. Ah.... saya CLBK pada menulis.