Hermuning Puspita Sari

Seorang guru SD di Pulau Maratua, juga ibu dua anak balita yang senang belajar. Lahir sebagai sulung dari tiga bersaudara pada 28 Desember 1990. Temanggu...

Selengkapnya
Navigasi Web
ANAK DIBIASAKAN MEMBACA BUKU, PENTINGKAH?

ANAK DIBIASAKAN MEMBACA BUKU, PENTINGKAH?

Oleh : Hermuning Puspita Sari, S.Pd

Generasi milenial identik dengan era digital yang semakin semarak. Bagaimana tidak, sejak balita anak-anak sudah dikenalkan dengan gawai. Alih-alih menyenangkan justru hal tersebut menjadi racun bagi tumbuh kembang anak. Namun, kenyataannya mengantisipasi keinginan anak untuk bermain gawai pun sulit dilakukan. Meskipun orang tua mencegah dan melarang keras, anak mendapatkan contoh dari lingkungannya. Bahkan teman-teman sebayanya pun telah terbiasa bermain gawai.

Meskipun sulit bukan berarti anak-anak yak bisa dihindarkan dari kecenderungan bermai gawai. Salah satu cara yang dapat mengalihkan anak kepada kecenderungan untuk bermain gawai adalah dengan membiasakan anak untuk membaca buku sejak dini. Buku dapat memberikan gambar visual yang akan sama menariknya dengan gawai. Terlebih jika ditambah dengan gestur orangtua yang membacakan cerita. Anak akan sangat tertarik dan penasaran dengan gambar di lembar selanjutnya. Dan yang terpenting adalah terjalin komunikasi dan interaksi antara anak dan orangtua.

Menerapkan budaya literasi baca pada anak ini awalnya mungkin akan sulit. Namun dengan dukungan penuh dari orang tua maka hal ini dapat diterapkan. Yang perlu disiapkan adalah konsistensi, ketekunan, kesbaran, dan waktu luang. Bila perlu buatlah jadwal rutin pada waktu-waktu tertentu agar anak membaca buku. Dan, utamakan proses. Anak masih dalam tahap belajar, jadi membaca buku bukan dimaksudkan agar anak cepat lancar membaca, namun lebih ke pembiasaan agar anak-anak cinta buku.

Dikatakan oleh Devi Raisa, seorang penulis buku anak, bahwa sejak bayi pun buku sudah bisa dikenalkan. Meski bayi cenderung mengenal dua warna yang kontras saja, namun bayi sudah dapat diajak interaksi bersma buku. Bahkan sejak dalam kandungan pun bayi telah mulai mendengar dan dapat kita ajak bicara. Tak jarang beberapa ibu sengaja membacakan dongeng untuk bayi di dalam perutnya. Sebuah aktivitas yang mungkin akan dianggap kurang kerjaan oleh kebanyakan orang.

Lalu apa manfaatnya anak dibiasakan membaca buku? Telah kita pahami bawa buku adalah jendela dunia. Informasi dari buku tidak dapat tergantikan dengan media yang lain. Dan sejauh ini buku adalah satu-satunya yang menyajikan informasi terlengkap. Sampai saat ini pun buku dijadikan rujukan yang dapat dipertanggungkawabkan kebenarannya.

Dengan mencintai buku sejak dini, maka anak-anak akan memiliki ruang informasi yang lebih besar, wawasan yang lebih luas, dan informasi tersebut akan bertahan lama. Maka, marilah dukung dan ajak anak-anak kita untuk mengenal dan mencintai buku sejak dini.

Salam sehat! Salam literasi!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post