Herlina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS

NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

Nama CGP : Herlina

Asal Sekolah : UPTD TK Pembina Negeri Lubuk Besar

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh…

Salam dan bahgia bapak dan ibu guru hebat…

Salam sehat selalu semangat…

Setelah rehat beberapa bulan dari rutinitas Program Guru Penggerak (PGP) saat ini kita jumpa kembali pada modul 3.1 yaitu pengambilan Keputusan berbasis nilai-nilai Kebajikan sebagai pemimpin…

Tujuan pembelajaran khusus pada modul ini adalah CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

Saya melakukan wawancara ini kepada 2 pimpinan (Kepala sekolah). Wawancara pertama saya lakukan kepada Kepala Sekolah dimana saya mengajar yaitu di UPTD TK Pembina Negeri Lubuk Besar dengan Ibu Masiyah, kemudian wawancara kedua saya lakukan pada kepala TK Lubuk Lestari yaitu Ibu Evi Marlina

Berikut ini merupakan hasil wawancara yang saya lakukan kepada kepala sekolah untuk mendapatkan sebuah wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan, terutama untuk kasus-kasus yang di mana nilai-nilai kebajikan saling bersinggungan, atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan, Saya merangkumnya menjadi satu. Tanggapan1 merupakan hasil wawancara dari kepala sekolah UPTD TK Pembina Negeri Lubuk Besar dan untuk Tanggapan2 adalah hasil wawancara dari kepala sekolah TK Lubuk Lestari.

1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Tanggapan1 :

Sebagai seorang pemimpin pada sebuah instasi pendidikan, tentunya akan menjumpai beragam kasus yang dihadapi, baik itu kasus yang keduanya benar tetapi saling bertentangan yang dikenal sebagai dilema etika ataupun kasus yang salah satunya benar dan yang lainnnya salah. Kedua kasus tersebut harus dapat diidentifikasi dengan benar agar tidak ada kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Cara saya dalam mengidentifikasi kedua kasus tersebut adalah dengan memahami kasus-kasus tersebut. Tentu saja untuk memahami kasus-kasus tersebut saya harus berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat. Setelah permasalahan sudah dipahami maka saya perlu melakukan beberapa hal untuk bisa memetakan apakah kasus tersebut merupakan bujukan moral atau dilema etika. Sebuah kasus dikatakan dilema etika jika situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan, sedangkan bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah.

Tanggapan 2:

Saya akan mengidentifikasi kasus yang merupakan dilema etika dan bujukan moral dengan mencari tahu akar permasalahan dari kasus yang terjadi dan mengidentifikasi berdasarkan fakta-fakta. Dalam menyikapi hal tersebut Saya akan melakukan klarifikasi terhadap pihak-pihak yang teridentifikasi untuk dimintai keterangan terhadap apa yang menjadi permasalahan, dengan asumsi bahwa permasalahan pasti akan bisa diselesaikan hanya dengan komunikasi, kemudian akan diputuskan dengan mempertimbangkan meminimalisir potensi negatif dan memaksimalkan potensi positif dari Keputusan yang akan saya ambil. Saya berfikir bahwa ketika kasus ini mengarah pada 2 pilihan yang benar namun bertentangan saya menganggap ini sebagai dilema etika, namun ketika kasus ini berada pada 2 pilihan yang benar dan salah maka ini kasus bujukan moral.

2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Tanggapan1 :

Selama ini dalam mengambil keputusan saya lakukan dengan melihat dari berbagai sudut pandang dan mempertimbangkan baik dan buruknya. Untuk kasus dilema etika saya akan mempertimbangkan kedua hal yang sama-sama benar tersebut membenturkan faktor apa atau pihak mana. Apakah kepentingan perorang atau kelompok, mengandung nilai-nilai kebenaran atau kesetiaan, rasa adil atau belas kasihan, ataukah berdampak untuk jangka pendek atau jangka panjang. Tentunya sebagai seorang pemimpin saya harus bisa mengambil keputusan yang tepat dan terbaik untuk semua pihak.

Tanggapan2 :

Pengambilan keputusan terkait dengan hal tersebut, saya akan melakukan pendekatan, komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak baik guru-guru maupun Yayasan, karena bagaimanapun pemimpin itu hanya menentukan dan mengambil keputusan, akan tetapi referensi dan indikator serta pertimbangan-pertimbangan dalam pengambilan keputusan ada pada unsur di dalam organisasi tersebut.

3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

Tanggapan1 :

Langkah-langkah yang saya lakukan adalah saya akan mencari tahu terlebih dahulu kebenaran kasus yang terjadi dan mendiskusikannya dengan rekan-rekan guru. Kemudian saya akan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk memilih kebenaran yang paling kecil mudharatnya dan besar manfaatnya. Mempertimbangkan kepentingan orang banyak dan tentunya berdasarkan pada prinsip berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan, dan berpikir berbasis rasa peduli sehingga keputusan yang saya ambil merupakan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tanggapan 2 :

Prosedur yang saya lakukan adalah melakukan koordinasi dan menjalin komunikasi dengan pihak yayasan, kemudian akan dilakukan musyawarah dengan pihak-pihak terkait dan meminta pandangan-pandangan dari unsur yang ada, yang nantinya akan menjadi dasar dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Tanggapan 1 :

Pada kasus dilema etika, hal-hal efektif dalam pengambilan keputusan adalah dengan menela’ah masukan-masukan dari warga sekolah sehingga keputusan yang diambil tidak dari sudut pandang saya saja.

Tanggapan 2 :

Hal-hal yang efektif dalam pengambilan keputusan adalah senantiasa menjalin komunikasi dengan unsur-unsur terkait. Jika kasus yang terjadi dirasa tidak perlu melibatkan Yayasan, maka keputusan dapat diambil berdasarkan masukan dan pertimbangan dari pihak-pihak yang terlibat.

5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Tanggapan 1 :

Hasil keputusan yang diambil mungkin akan membuat kecewa beberapa pihak dan akan ada yang tidak dapat menerima sepenuhnya keputusan tersebut, proses untuk dapat memahamkan sebagian orang untuk secara ikhlas menerima dan menjalan keputusan, menjadi sebuah tantangan. Serta untuk tetap istiqomah dalam menjalankan keputusan yang sudah disepakati.

Tanggapan 2 :

Tantanganya dalam pengambilan keputusan adalah bagaimana saya dapat menyesuaikan diri terhadap keputusan yang sudah diambil yang tidak mungkin bisa memuaskan kedua belah pihak akan tetapi, paling tidak meminimalisir kekecewaan karena proses pengambilan keputusan sudah dilakukan dengan melibatkan unsur-unsur yang relevan yang ada di sekolah.

6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakelola atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

Tanggapan1 :

Dalam menyelesaikan kasus dilema etika tidak ada jadwal tertentu dalam menyelesaikannya, prioritas kasus mana yang perlu diselesaikan secepatnya tergantung dari jenis kasus dan pentingnya kasus tersebut diselesaikan secepatnya, namun jika kasus tersebut bersifat kompleks dan serius maka saya akan melibatkan guru-guru agar memberikan masukan dalam memberikan keputusan agar tercipta lingkungan sekolah yang sehat kondusif buat semua warga sekolah.

Tanggapan2:

Untuk jadwal tertentu dalam pengambilan keputusan tidak ada akan tetapi substansi dan urgensi sangat di perhatikan dalam menyelesaikan permasalahan, karena penyelesaian permasalahan semakin cepat maka akan semakin baik dalam rangka menjaga harmonisasi dalam lingkungan kerja.

7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Tanggapan1:

Komunikasi yang baik dengan semua warga sekolah, pengelolaan emosi yang baik dan pemahaman tentang teori pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin menjadi faktor yang mempermudah dan membantu dalam pengambilan keputusan.

Tanggapan2:

Faktor yang mempermudah saya dalam pengambilan keputusan adalah dukungan dari pihak Yayasan dan rekan-rekan guru yang ada di TK Lubuk Lestari.

8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Tanggapan1:

Pembelajaran yang dapat saya ambil adalah saya harus lebih peka terhadap kasus-kasus yang terjadi dilingkungan tempat saya bertugas dan dalam pengambilan keputusan harus melalui beberapa tahapan agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik untuk semua.

Tanggapan2:

Pembelajarannya adalah saya harus lebih memahami konteks permasalahan dan tentunya tidak mengambil keputusan secara gegabah tanpa adanya masukan dan pertimbangan dari semua pihak yang terkait dengan masalah yang sedang dihadapi. Koordinasi dan komunikasi sangat penting karena selain untuk menjaga harmonisasi lingkungan kerja juga untuk memperbanyak referensi sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik.

REFLEKSI WAWANCARA

Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?

Dari hasil wawancara yang telah saya lakukan pada 2 Kepala TK, dalam pengambilan keputusan mereka melakukan identifikasi masalah dengan melakukan diskusi dan komunikasi dengan unsur-unsur yang ada di sekolah terutama dengan pihak-pihak yang terlibat langsung. Keputusan yang diambil berdasarkan masukan dan pertimbangan untuk mendapatkan solusi terbaik.

Hal-hal yang telah dilakukan oleh masing-masing kepala sekolah tersebut menurut saya telah sesuai dengan teori yang saya pelajari di modul 3.1. tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajjikan, dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, namun tidak semua langkah dilakukan secara berurutan dan ada langkah yang tidak dilakukan, seperti pengujian benar atau salah maupun investigasi opsi trilema. Kedua Kepala Sekolah telah menerapkan prinsip pengambilan keputusan dimana keputusan yang diambil berbasis hasil akhir.

Bagaimana hasil wawancara antara 2 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan ada beberapa persamaan yaitu:

Ø Melakukan identifikasi masalah dengan mengumpulkan fakta-fakta dan pengambilan keputusan melalui alternatif solusi

Ø Melakukan diskusi dan komunikasi dengan berbagai pihak terutama yang terlibat dalam masalah

Perbedaan dari kedua kepala sekolah dalam mengambil keputusan adalah:

Ø Kepala sekolah pertama lebih menonjolkan analisis masalah dan kepala sekolah kedua lebih mengedepankan diskusi terhadap permaslahan yang kemudian menjadi pertimbangan dalam pengambilan Keputusan.

Menurut saya yang lebih menonjol dalam membuat keputusan adalah kepala sekolah pertama karena telah menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan yang ada pada modul 3.1

Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Rencana para pimpinan tersebut kedepannya jika menghadapi permasalahan dilema etika atau bujukan moral adalah melakukan tahapan-tahapan pengambilan keputusan sesuai dengan 3 prinsip, 4 paradigma, dan 9 langkah pengambilan keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi opsi trilemma. Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan adalah dengan melakukan pengujian benar-salah, melakukan refleksi atas keputusan yang telah dibuat, serta meminta saran dan masukan dari pihak lain terkait dalam pengambilan keputusan.

Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

Ketika saya menghadapi permasalahan dilema etika saya akan mempertimbangkan 3 prinsip dan 4 paradigma dalam pengambilan keputusan dengan menerapkan 9 langkah dalam pengambilan keputusan mulai dari mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi, pengujian benar atau salah, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilemma, buat Keputusan, lihat lagi keputusan, lihat lagi keputusan dan refleksikan.

Saya akan menerapkan hal ini ketika saya dihadapkan pada permasalahan dilema etika dan bujukan moral atau jika ada rekan sejawat yang dihadapkan pada kasus tersebut saya akan menawarkan bantuan dengan menerapkan 9 langkah dalam pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai universal dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post