Melejitkan Energi Menulis

Oleh: Herlan Firmansyah*)

Menulis adalah tindakan konkrit dan praktis, agar mampu menulis, seseorang harus langsung mempraktikkannya. Hanya dengan menulis seseorang dapat belajar dan mengembangkan kemampuan menulisnya. Tanpa mempraktikkannya, seseorang sulit memiliki kemampuan menulis dengan baik, itulah bagian dari simpulan yang penulis tangkap dari materi yang disampaikan narasumber Pelatihan Menulis Satu Guru Satu Buku (SaguSabu) di SMA Negeri 1 Cianjur pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017.

Kompetensi menulis yang ada dapat berkembang, jika sesegera mungkin mencoba menulis dan terus menulis tanpa lelah. Keberanian menggoreskan tinta di atas selembar kertas untuk menuangkan gagasan memang tak semudah membalikan telapak tangan. Namun, tanpa mencoba untuk memulainya, mustahil kompetensi menulis akan berkembang. Kuantitas akan melahirkan kualitas, itulah tagline yang cocok untuk dunia tulis menulis.

Motivasi untuk mulai menulis dapat bersumber dari adanya niat dan tekad yang kuat dalam diri untuk bisa menulis dan dapat pula karena stimulus faktor eksternal, seperti karena adanya tuntutan pengembangan profesi, syarat kenaikan pangkat, iming-iming royalti, dorongan teman, berbagi ilmu, ingin popular, tawaran yang diberikan pihak penerbit, atau karena adanya media yang menunjang untuk mengaktualisasikan dan mempublikasikan tulisan.

Konsistensi motivasi untuk menulis sangat penting untuk dipelihara oleh seorang penulis. Sering mengikuti kegiatan pelatihan menulis menjadi bagian dari ikhtiar penulis untuk memelihara energi menulis. Bergabung dengan komunitas sesama pegiat tulisan menjadi bagian penting yang bisa dilakukan. Gurusiana menjadi bagian penting yang berada di dalamnya. Bagi para penulis pemula dan mereka yang sangat gemar meracik tulisan, gurusiana dapat menjadi pilihan. Melalui gurusiana, gagasan penulis dapat segera mewabah ke seluruh penjuru dunia dan memberikan manfaat bagi sesama.

Energi menulis bagi seorang penulis dapat terus terpelihara ketika tulisannya terpublikasi dan memberikan manfaat banyak bagi sesama. Jika sudah demikian, maka menulis akan menjadi kebiasaan yang penuh makna dan bernilai bagi kehidupan.

*) Penulis adalah peserta Pelatihan Menulis Satu Guru Satu Buku Kabupaten Cianjur