HERLAN FIRMANSYAH [HeFi]

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hijab yang Dirindukan

Hijab yang Dirindukan

Hijab yang Dirindukan

Oleh. Herlan Firmansyah

Malam itu, saya menatap kedua anak perempuan saya yang sedang tertidur lelap, dalam hati berbisik, Ya Allah…jadikan anak-anak perempuan hamba menjadi anak yang istiqomah dengan hijab, yang malu jika auratnya kelihatan oleh orang yang bukan muhrim, yang memakai hijab bukan hanya mau sekolah, yang memakai hijab bukan hanya mau bepergian keluar rumah, yang memakai hijab setiap berhadapan dengan semua orang yang bukan muhrimnya, sekalipun itu sekadar untuk mengambil handuknya yang dijemur di halaman rumah, ada atau tidak orang lain, maka berikan keistiqomahan kepada anak perempuan hamba untuk memakai hijab yang sempurna.

Do’a saja tanpa ikhtiar tentu tak sempurna, sebagai ayah yang sadar bahwa kelas akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat tentang ketaatan anak-anaknya terhadap Tuhannya, maka saya harus meracik ikhtiar agar anak-anak perempuan saya seperti yang saya panjatkan dalam do’a. Sebagai manajer dalam keluarga, saya harus segera memiliki roadmaps tentang pendidikan karakter dan pendidikan keagamaan bagi anak, salah satunya yang terkait dengan ketaatan anak perempuan terhadap QS. Al-Ahzab ayat 59 dan QS. Al-A’raaf ayat 26.

Saya, bersama istri, meracik tiga taktik utama agar misi kurikulum hijab bagi anak perempuan saya tercapai, yaitu pembiasaan, rewards and punishment, dan dialog. Dengan tiga jurus itu, saya dan istri berjibaku agar anak perempuan kami mau dan disiplin menggunakan hijab.Perjuangan dimulai ketika anak perempuan saya usia dibawah lima bulan, setiap hari anak perempuan saya (kala itu masih bayi) selalu dipergunakan krudung anak.

Saya pun tampil menjadi ayah yang sangat “bawel” untuk mengingatkan agar anak perempuan saya selalu menggunakan hijab. Tak mudah memang, karena tantangannya luar biasa, terutama tantangan dari lingkungan bermain anak dan lingkungan tempat sehari-hari anak berinteraksi. Termasuk tantangan dari orang yang tinggal serumah, diluar saya dan istri, dengan perilaku yang belum support dengan apa yang saya programkan.

Jurus yang saya pakai diantaranya, di pintu kamar anak perempuan saya dan di cermin yang selalu dia lihat setiap hari, saya pasang pesan moral tentang kemestian menggunakan hijab, harapannya setiap dia masuk kamar dan setiap bercermin, dia selalu membaca dan muatan pesannya masuk ke dalam alam bawah sadarnya sehingga menjadi sistem keyakinan dan kebiasaan, menurut teori otak kanan ini sangat dimungkinkan. Jurus lainnya yang saya gunakan, saya bereksperimen dengan strategi ke 20:1, artinya dua puluh hari menggunakan hijab berturut turut boleh minta apa saja, hingga 30:1, artinya 30 hari menggunakan hijab berturut turut boleh minta apa saja yang lebih mahal dari 20 kali menggunakan hijab berturut turut. Satu hari bolong, maka hitungan dari satu lagi.

Selain jurus di atas, setiap pagi, selama 10 menit perjalanan dari rumah ke sekolah anak, di mobil saya selalu menggukannya untuk proses pendidikan, metodenya dengan dialog sederhana dan dengan cerita-cerita sederhana, yang intinya berujung kepada kemestian anak-anak perempuan saya untuk menggunakan hijab. Alhamdulillah, di usia anak perempuan pertama saya yang ke sembilan, dan usia anak perempuan kedua saya yang ke enam, kedunya sudah memiliki kebiasaan untuk berhijab. Setidaknya rasa malunya sudah tinggi kepada saya ketika dia lupa tak berhijab. Saya tak perlu banyak bicara, cukup dengan isyarat bahwa ada yang lupa dilakukannya, maka keduanya bersegera untuk menggunakannya. Ini bagian kehagiaan yang Allah berikan kepada kami, di saat kami berlumur dosa dan seringkali berbuat alfa, Astaghfirulloh

Saya sangat bangga dan hormat kepada para ayah dan ibu yang berhasil menamakan pentingnya berhijab kepada anak-anak perempuanya sejak kecil. Sehingga ketika besar, tak banyak alasan untuk meninggalkan kewajiban hijabnya. Saya yakin, anak perempuan yang ketika kecilnya ditanamkan dan dibiasakan menggunakan hijab, maka ketika ia besar akan menjadi pemantik datangnya hidayah sehingga dia istiqomah menggunakan hijab. Anak akan memiliki dasar dan filter dalam menghadapi tantangan ghazwul fikri yang kian berat, khususnya tantangan berupa fashion (cara berpakaian) ala barat yang melabrak syariat.

Bagi ayah dan ibu, sulit rasanya melahirkan energi kebajikan, jika sekadar membiasakan anak perempuannya untuk memakai hijab saja kita tidak punya program. Dengan alasan masih kecil, dengan alasan kasihan kegerahan, dengan alasan belum tiba kewajiban kepadanya, dengan alasan biarkan ia menemukan sendiri kesadaran untuk melaksanakan kewajibannya, dan sejuta alasan lainnya, tak sedikit para ayah yang membiarkan anak perempuannya tak berhijab, bakhan sampai anak perempuannya tumbuh dewasa, sang ayah membiarkan anak perempuanya keluar rumah tak berhijab, sang ayah terdiam dengan perasaan tak berdosa.

Wahai para ayah, apa ada jaminan bahwa usia kita cukup panjang sehingga cukup waktu untuk menyaksikan anak perempuan kita menemukan kesadannya sendiri untuk berhijab? Menemukan kesadarnya sendiri tentang seruan QS. Al-Ahzab ayat 59 dan QS. Al-A’raaf ayat 26. Kita kadang galak kepada artis yang tampil di televisi dengan mengumbar aurat, tapi kita membiarkan anak perempuan kita melepas hijabnya di depan yang bukan muhrim. Kita kadang keras kepada sesama di ruang pengajian atau di masjid-masjid, tapi perasaan tak berdosa dipelihara ketika melihat anak perempuan kita melepaskan hijabnya di ruang publik.

Mulailah saat ini, saat dimana nyawa belum terlepas dari jasad kita. Semoga saya dan istri istiqomah untuk menjadi tauladan, dan anak-anak perempuan saya istiqomah untuk menggunakan hijab sesuai titah syariah. Akhirnya, kelak kami bisa sama-sama meraih jannah. Aamiin…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post