Kasih ibu sepanjang jalan
#Tantangan gurusiana hari ke 337
Oleh : Herita Puji Astuti
Ibu adalah seorang wanita pilihan Tuhan. Wanita yang di lahirkan dengan segala kelebihan. Sosok ibu sangat di butuhkan bagi anaknya. Figur seorang ibu menjadi teladan bagi putra putrinya. Ibu adalah seorang wanita yang tangguh dan kuat di terpa badai kehidupan. Tak akan pernah terbalas semua yang di berikan oleh seorang ibu. Segalanya ia berikan secara gratis dan dengan senang hati. Tak pernah terbersit dalam benak ibu, untuk membiarkan putra putrinya. Dalam keadaan apapun, ibu akan memberikan yang terbaik untuk putra putrinya. Sesulit apapun akan di lakukan seorang ibu, demi kebahagiaan putra putrinya.
Kasih sayangnya tak akan pudar dan tak akan lekang oleh waktu. Walau di manapun kita berada, kasih sayang seorang ibu akan tetap terasa. Meskipun kita telah tumbuh dewasa. Mengapa demikian? Karena ikatan batin antara ibu dan anak. Ibu sudah melakukan banyak hal, sejak kita dalam kandungan hingga kita tumbuh dewasa. Kasih sayangnya selalu ada mulai kita dalam kandungan hingga dewasa. Kasih sayang seorang ibu pada anaknya dalam beberapa tahap.
1. Mengandung.
Ketika janin di takdirkan berada di dalam rahim, ibu menjaga dan menyayangi nya sepenuh hati. Meskipun rasa mual, lelah, pusing dan muntah, di rasakan seorang ibu. Namun ia berusaha menjaga dan menyayangi janinnya. Berusaha untuk makan makanan bergizi dan minum susu agar janin yang di kandungnya tumbuh sehat dan berkembang sesuai tahapannya. Makanan yang di makannya tak enak di rasa. Namun, ia memakannya. Karena ia menyayangi janinnya. Minum susu yang kadang membuatnya mual dan muntah, tapi ibu tetap berusaha meminumnya. Demi kesehatan janinnya.
2. Melahirkan
Sembilan bulan sepuluh hari ibu menjaga dan menyayangi janinnya hingga tumbuh sehat. Selama itu pula segala macam di rasakan ibu, namun ia tetap semangat dan bahagia menjalani masa masa itu. Hingga tiba saatnya melahirkan. Di saat akan melahirkan, seorang ibu masih harus merasakan sakit. Melewati proses melahirkan yang cukup lama. Mulai ada tanda hingga sakit yang mendera semakin hebat. Namun, ibu tetap semangat untuk menanti kehadiran buah hatinya. Rasa sakit di terima dengan ikhlas dan sabar. Semua di lakukan karena kasih dan sayangnya kepada buah hati nya.
3. Menyusui
Setelah si bayi lahir, ibu harus menjalani masa masa di mana ia harus menyusui bayinya. Dengan menahan sakit ibu berusia ikhlas dan bahagia menyusui bayinya. Di awal menyusui ibu akan merasakan sakit karena lidah si bayi. Merasakan demam ketika Aksinya mulai berisi. Kapan pun ibu siap memberikan ASInya.
4. Merawat
Sejak kehadiran bayinya. Mulai banyak yang berubah pada ibu. Mulai dari jam tidur, makan dan merawat dirinya. Ibu fokus untuk merawat buah hatinya. Mulai memandikan, memakaikan baju, membedong, menggendong dan menidurkan. Jam tidur ibu berkurang. Karena ia harus menjaga buah hatinya. Ketika malam bangun mau menyusu dan mengganti popok. Makan tidak teratur. Kadang waktunya makan, buah hatinya BAB dan BAK, otomatis terhenti makannya, demi menceboki dan mengganti popok nya. Semua kasih sayang tercurah untuk buah hatinya.
5. Menjaga
Selain itu juga ibu benar-benar menjaga buah hatinya. Ia menjagabuah hatinya agar tetap sehat, aman dan nyaman. Ibu menjaga buah hatinya agar tidak nangis dan tetap sehat. Seekor nyamuk pun tidak akan di biarkan menyentuh kulitnya. Malam hari ibu akan rela begadang demi menemani buah hatinya. Apalagi jika buah hatinya sakit, ia akan merasakan sakit juga. Ia tidak akan dapat tidur dan makan. Semua di lakukan karena sayang pada buah hatinya.
Setelah tumbuh besar ibu akan senantiasa merawat dan menjaga buah hatinya. Ketika usia sekolah, ibu akan mendampingi buah hatinya dengan sabar. Mengajarkan hal hal baik untuk buah hatinya. Bahkan ketika tumbuh remaja, ibu akan tetap setia mendampingi dan mengarahkan buah hatinya. Kemudian beranjak dewasapun, ibu akan senantiasa memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Begitu besar kasih sayang seorang ibu. Yang tak pudar dan tak lekang oleh waktu. Tidak ada yang lebih indah dari kasih sayang seorang ibu.
Penulis bernama Herita Puji Astuti,S.Pd.SD. putri dari pasangan Sunarti dan widarsono ini lahir di sebuah desa transmigrasi yaitu, Desa Seresam pada tanggal 10 Februari 1984. Bertugas di sebuah sekolah dasar yaitu SD Negeri 010 Seresam. Penulis memiliki sebuah buku tunggal berjudul " Meraih impian ibu" dan beberapa buku antologi yaitu : Guru Indonesia merdeka berkarya, kasih guru tak terbilang, Guruku inspirasiku, jejak literasi, Bidadari surga itu ibuku, keluarga ceria keluarga bahagia dan kami rindu tatap muka. Alamat email yang aktif yaitu "[email protected]" dan nomor WA yang bisa di hubungi yaitu 0852 7869 2384. Terimakasih.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sukses selalu.
Terima kasih Bu
Wauw keren anakku cantik. Smga menang & sukses sllu.
Aamiin terimakasih Oma sayang
Keren ...semoga menang Bun
Terimakasih Bun
Ulasan yang sangat lengkap dan keren, Sukses buat bunda Herita puji Astuti.
Terimakasih Bu