Tema : Kesan Mengikuti SAGU SABU Media Guru Bangka Tengah

Apa itu SAGU SABU?

Pertama kali mendapat kabar dari Kepala Sekolah ada salah satu program Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah yang bernama “Sagu Sabu”, langsung terlintas dipikiranku hal yang aneh dari segi namanya. Sesuatu yang melintas dipikiranku saat itu, apakah ini salah satu program Dinas Pendidikan Bangka Tengah untuk para guru dan siswa mensukseskan program Pendidikan di Bangka Tengah Bebas obat-obat terlarang salah satunya yaitu sabu-sabu, karena aku tahu baik itu melalui media massa atau elektronik, negara kita tercinta i Indonesia saat ini darurat obat-obatan terlarang, yang sasarannya anak-anak di sekolah.

Setelah kepala sekolah memberi tahu kepanjangan dari kata “Sagu Sabu”, yaitu “Satu Guru Satu Buku”, aku langsung terkejut seakan tak percaya di dalam hati dengan jargon tersebut, karena menurut aku itu hal yang mustahil untuk dapat aku lakukan. Dengan alasan, aku sendiri jangankan membuat sebuah buku, kadang-kadang membuat sebuah bacaan untuk soal ulangan siswa tanpa mengutip dari buku sumber saja perlu menguras otak dan waktu yang cukup lama untuk mencari ide yang ingin ditulis.

Apalagi saat mendapat kabar itu, aku langsung ditunjuk kepala sekolah untuk mewakili sekolah ikut pelatihan. Tambah bercampur aduk pikiranku, ada rasa ingin menolak tetapi ini adalah sebuah amanah dari seorang pemimpin, apabila aku terima ini sebuah pekerjaan besar bagiku yang belum memilki ilmu dasar dalam menulis sebuah buku. Akhirnya dengan lapaz Bismillah dan teringat jargon yang pernah aku tulis di salah satu ruangan kantor “Men diCube Kelak Pacak/ Kalau diCoba Pasti Bisa”, aku terima tawaran dari kepala sekolah.

Sampai akhirnya tanggal 01 November 2018 hari yang bikin dag dig dug dher itu datang, dengan rasa setengah keyakinan aku ikut pelatihan itu. Sampai di lokasi kegiatan mulai rasa percaya diri muncul karena dari kegiatan ini aku disambut dengan hal-hal yang positif seperti sambutan dari panitia yang luar biasa dan bisa bersilaturahmi dengan teman-teman lamaku dan saling mendengar alasan curhatan hati mereka ikut kegiatan ini.

Saat kegiatan mulai dibuka dengan parade sambutan dari pihak-pihak penyelenggara, saat itu hati ini semakin yakin dan pasti, karena kegiatan ini banyak mendapat dukungan dan harapan-harapan besar dari orang-orang yang ingin guru itu selalu menjadi yang terbaik. Salah satunya kegiatan ini di sajikan oleh para Narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Ibu Wiwik Puspitasari dan Ibu Sri Subekti. Setelah para Narasumber membagikan ilmunya, paling tidak aku punya sedikit ilmu untuk memulai bagaimana cara awal menulis sebuah buku (Topik – Outline – Judul – dan Sinopsis) di hari pertama ini.

Berkat bimbingan dan dukungan yang tiada henti dari para narasumber dan pemangku kepentingan kegiatan ini, besar harapan kami sebagai peserta terutama diriku ingin mensukseskan program ini dengan waktu yang telah ditentukan. Aamiin Ya Robbal Allamin. Ayo menulis dan Akan Tetap Menulis mengutip jargon para narasumber.