OTG vs OTM

Tantangan Gurusiana #Menulis 30 hari (Hari ke - 15)

Virus corona diketahui pertama kali muncul di Wuhan pada akhir tahun lalu. Setelah merebak di sana, menjadi pandemi, menyebar ke berbagai Negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Semenjak itulah istilah baru terkait wabah bermunculan. Di Indonesia istilah yang muncul adalah PDP, ODP, OTG, PSBB, social distancing, physical distancing, hand sanitizer, lockdown dan masih banyak lagi.

Media Massa gencar dengan berita seputar covid-19. Fitri terpana pagi itu saat membaca berita di suara merdeka, dimana kabupaten, tempat suaminya bertugas ada lima pejabat dinyatakan reaktif. ODP: 48 orang, PDP: 5 orang, Positif: 19 orang, OTG (Orang Tanpa Gejala) belum bisa terdeteksi. Suasana hati Fitri berubah seketika, resah dan gelisah apalagi melihat jarum jam, biasanya sudah pulang tapi belum datang. Tiba tiba berdering ponsel Fitri, segera diangkat ada suara “Maaf mah, ak datang terlambat, ada rapid test”, ya pah jawab Fitri dengan suara gemetar. Rapid test yang dia tau yaitu metode skrining awal untuk mendeteksi antibody yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Komat kamit yang hanya bisa Fitri lakukan seraya berdoa. Semoga hasil test nya negatif.

Tepat pukul 14.00 terdengar suara pintu garas terbuka, baru terdengar tanda tanda suami sudah pulang saja sudah sedikit plong. Fitri di depan pintu tak sabar pingin tau hasilnya. Fitri menunggu cerita sang suami tak kunjung cerita. Akhirnya Fitri beranikan bertanya. “Gimana pah hasil testnya?", suami Fitri menjawab tanpa ekspresi, aku dinyatakan OTM! "Apa itu?", sahut fitri dengan cemas. "Orang Teramat Mencintaimu”. Ambyiarrrr........ sirna sudah resah dan gelisah Fitri siang itu.