Menunggu
Menunggu
Tantangan Gurusiana #Menulis 180 hari (Hari ke 122)
Dalam ketermanguan
Aku menunggu
Menunggu hadirnya malam
Saat senja temaram
***
Menunggu fazar menyingsing
Saat malam menjelang
Menunggu hadirnya siang
Saat adzan subuh berkumandang
***
Menunggu sebuah kepastian
Saat galau terbesit dalam pikiran
Menunggu rasa damai
Saat tikai menghadang
***
Menunggu senyum manismu
Saat hasrat ingin bertemu
Menunggu sejuknya semilir bayu
Saat mengintaai bayang-bayang rindu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Yeeeee.....Kereeennn...
Makasih Bu zaim, hadirnya
Keren dan indah puisinya ibu cantik... Luar biasa mempesona... Salam santun
Makasih bunada, salam santun juga
Keren puisinya...hakikatnya memang kita di dunia ini menunggu
Makasih bunda
Menunggu itu tidak enak. Hehe..salam literasi bu. Mantab puisinya
Makasih singgahnya pak