MENOLONG vs MEMBINASAKAN

Tantangan Gurusiana #Menulis 60 hari (Hari ke - 43 )

Aktifitas gowes sore hari, membuat mandi soreku terlambat sampai menjelang saat magrib. Disaat mau mengguyur, tiba-tiba seekor semut terjatuh ke tempat bak mandi. Melihat semut berenang tertatih-tatih diatas air membuat tersita perhatianku. Teringat nasehat mbah Moen, sebagai tokoh agama dari Rembang, Jawa Tengah yang kharismatik dan yang sangat dihormati. Salah satu nasehatnya beliau tentang melakukan hal kebaikan mulai dari hal-hal kecil yaitu “Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan terjatuh ke dalam air, maka angkat dan tolonglah. Barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.”

Kutunda mengguyur tubuhku, aku ambil gayung untuk menolong si semut yang terjatuh di air, dengan harapan bisa menyelamatkan dia. Semut yang sudah terambil gayung tidak kubuang begitu saja, karena kuwatir malah membuat si semut meninggal. Semut kuambil dengan tangan kananku untuk kulepaskan.

Pyarrr…semut menempel di jempol kananku sambil menggigit tak tertahan sakitnya. Dengan spontan tangan kiriku menampar semut yang masih menempel di jempolku, Astagfirullah kepala dan tubuhnya sudah terpisah jatuh di lantai. Berniat menolong mu,mengapa berakhir dengan membinasakanmu? Maafkan aku semut!“Berbuat baik belum pasti dapat imbalan yang baik, tetapi bisa berbuat baik adalah suatu kebahagian.”

#janganberhentiberbuatbaik