JALAN MENUJU KE SURGA

Tantangan Gurusiana #Menulis 30 hari (Hari ke - 23)

Cak Mamat adalah tukang cukur asli Madura. Dia sangat terkenal di desaku, bahkan sampai di tetangga desaku . Selain hasil cukurnya yang keren, terkenal murah dibanding tukang cukur di sekitarnya. Tiap hari banyak orang berdatangan, sampai dibuatkan nomer urut antrian.

Sampai urutan nomer ke 10, giliran si Ozal, anak berusia 5 tahun, meskipun harus menunggu urutan yang panjang, dia sabar menanti. Bersama kakaknya sudah menunggu sejak pagi. Ozal melihat-lihat buka-buka model potongan rambut koleksinya cak Mamat sembari asyik dengan game di gawainya. Karena banyak pilihan, semakin membuat Ozal kebingungan. Sampai memasuki gilirannya Ozal belum juga mendapatkan model potong yang diinginkan. Dengan sabar cak Mamat memilihkan model potongan yang pantas untuk Ozal. Akhirnya tertuju di gambar no 5. Ada bisik lirih cak Mamat ditelinga Ozal, Ozal mengangguk angguk dengan ekspresi penuh keceriaan.

Sekitar 10 menit si ozal sudah meninggalkan kursi tempat pemotongan. Keluar dengan penuh kegirangan bersama kakaknya. Sampai di rumah, Ozal di depan kaca memandangi model potongan barunya sambil mengelus-elus kepala. Melihat sikap Ozal yang tidak seperti biasanya, Ibu ozal mendekat sambil memuji potongan baru Ozal. Ibu ozal tertegun mengamati model potongan yang lain dari biasanya. “Kenapa milih model seperti itu sayang?”Tanya ibu penuh kasih. “Ini yang memilih cak Mamat buk, sambil membisikiku, ada jalannya menuju ke Surga”, sahut Ozal dengan polos. “Itu jalan kutu sayang…., bukan jalan menuju surga!”