BINGUNG

Tantangan Gurusiana #Menulis 30 hari (hari ke - 10)

Siang itu sehabis istirahat ke dua, ada jadwal mengajar di kelas 7 D, kelas favorit semua guru, karena peserta didiknya antusias dan semangat yang pantas diacungi banyak jempol. Aku pun tak kalah semangat, meski jam jam siang sehabis istirahat rasa kantuk, lelah selalu menghampiri semua sirna terbayang semangatnya anak anak di kelas. Dengan salam sapa yang kompak saat memasuki ruangan menambah imun semakin meningkat. Rutinitas diawal pembelajaran mulai salam, berdoa, memberi apresiasi dan motivasi serta pengantar materi berjalan lancar.

Hari ini materi Family Tree (silsilah keluarga), sebelum melanjutkan materi Family Tree, kuminta lima anak maju kedepan melafalkan dan mengartikan vocabulary family masing masing 10 kata . Kelima siswa menghafal materi minggu lalu dengan fasih dan lancar. Materi Family Tree tersampaikan hanya satu jam pertemuan dan dilanjutkan tugas membuat Family Tree disertai deskripsinya. Semua anak harus membuat family tree keluarga sendiri sendiri beserta diskripsinya. Tugas dibatasi hanya memulai dari kakek, nenek, ibu, bapak dan anak anaknya. Karena masih ada waktu , anak-anak mengerjakan di dalam kelas dengan suara gaduh sambil berdiskusi.

Kuamati satu persatu aktifitas anak- anak dengan semangat mereka menggambar dan mendiskripsikan keluarganya sendiri. Sampailah di deretan belakang pojok. Aku berhenti melihat Si Radit bersikap aneh, hanya menyandarkan kepala di kursi sambil menutupi wajahnya dengan buku , kuambil bukunya sambil kutanya. “Kenapa tidak mengerjakan tugas?”. "Saya bingung bu, karena ibuku menikah tiga kali” jawab Si Radit dengan kebingungan. Teringat Larangan marah yang diwasiatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Janganlah engkau marah, ini semua menunjukkan bahwa melampiaskan kemarahan adalah sumber segala keburukan dan menahannya adalah penghimpun segala kebaikan “.

NB: Si Radit (Hanya nama samaran)