Hendro Kuncoro

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Semerdu Ar Rahman

# Tantangan hari ke - 7

#tantanganGurusiana

Membuka aplikasi untuk mencari sebuah tempat yang paling suci di bumi ini saat waktu subuh yang sudah ditetapkan tak terdengar panggilan....

Dari hasil pencarian ada sekitar 9 menit dari peraduan sementara untuk bisa mencapainya dengan berjalan...

Memaksa sahabat yang malas dan enggan karena terasa jauh dan berujar mending mushola di basemen yang sudah disediakan...

Berjalan menyusuri trotoar yang kadang tersendat karena tumbuhnya pohon ditengah trotoar entah siapa yang ada duluan...

Menyusuri jalan beraspal melewati barisan gedung santika hotel, novetel dan hamparan makam pahlwan dan yang dituju belum juga kelihatan...

Petunjuk arah tetap setia untuk memberi arahan agar tak tersesat tujuan...dibalik gedung gedung yang seakan bersaing mencapai ketinggian...

Sayup terdengar panggilan paling indah di dunia bagi yang mengenal manisnya iman ..lirih karena terhimpit gedung PLN yang ada di depannya...

Bukan sebuah masjid yang besar yang ditemui, namun masjid yang sebagian baru proses pembangunan disisi depannya...

Sederet dengan rumah rumah papan yang senasib tertutup tingginya gedung di muka jalan...

Bukan tempat wudhu yang biasa ditemui, lantai dan dinding keramik serta air yang terus ada dalam genggaman...

Namun...sederetan pipa yang di susun berjajar dengan masing masing kran tanpa dinding sebagai sandaran...

Memasuki Masya Allah luarnya biasa saja namun dalamnya membuat takjub pandangan...penuh ornamen yang beragam bentuk dan corak warna yang padu menebarkan keindahan...

Tak banyak yang berdatangan untuk menemui panggilan...mungkin rasa kantuk, rasa nyaman di pembaringan menghalangi subuh yang telah datang menjemput kehidupan...

Cukup sederet barisan tak lebih belasan orang yang ada,..seorang pemuda dengan postur dan wajah persia bergamis putih menjadi iman..

Bergetar hati seakan terbawa dalam suasana negeri yang diberkahi saat lantunan surat cintanya fasih dan tartil diucapkan...

Menembus setiap relung jiwa terbawa dalam ketenangan saat Ar Rahman surat yang menjadi pilihan...

Damai...terasa sejuk melanda, laksana bersama sama dalam karunianya ...tak terduga dibalik gedung yang pongah menutup pandangan namun tak kuasa menutup keindahan lantunan merdu sang iman...

Takjub hati menjadikan iri dan pertanyaan mengapa aku tak bisa spertinya dalam menghayati surat cintaNya...

Seakan ingin terus dan terus mendengarkan lantunannya hingga rakaat dan berakhirnya Ar Rahman...

Dan semua harus berhenti saat sampai pada penghujung salam menyisakan sebuah kenangan disubuh buta di sebuah kota seberang lautan ...

Masjid Baitul Hikmah, pangkal pinang 08022020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post