Saat gunung meredam emosi
Saat gunung belajar meredam emosi...
Saat kulihat dan kuperhatikan keindahan gunung...
Indah dan menawan ..menambatkan hati pada setiap insan yang memandangnya..
Kokoh ..kuat menjulang membelah langit namun menghujam dalam ibunya bumi..
Namun di dalam keindahan dan kemolekannya ..tersimpan sebuah kekuatan
Ia simpan magma yang sangat panas..yang terus bergejolak membakar apa saja yang di lekatinya..yang bisa saja meluluhlantakan gunung itu sendiri..
Namun dengan sabarnya gunung membelai magma itu dengan kelembutannya..
Ia berikan aliran..aliran kecil untuk dapat meredam keanggkuhan magma sehingga hanya kepulan asap penanda adanya magma yang mengusik gunung itu ..sehingga ia tetap bisa berdamai dengan magma..
Suatu saat apabila magma itu tidak dapat terbendung lagi..gunung dengan kearifannya..memberikan tanda lingkungannya agar bersiap dan menempatkan diri pada pijakan yang selamat saat magma menampakkan dirinya..
Walau magma itu panas dan menghancurkan ..namun kedahsyatan magma meninggalkan sebuah kehidupan..darinya tertinggal abu vulkanik..darinya tertinggal pasir..batu..sumber air..yang sangat berguna bagi lingkungannya untuk melanjutkan kehidupan..
Menumbuhkan hijau tumbuhan dan kicauan merdu penghuni hutan..yah..sejuk..segar dan menyenangkan serta menenangkan setiap manusia yang bercumbu dengan gunung..
Seperti gunung..
manusia selalu menyimpan sebuah kekuatan yang sangat tergantung pada dirinnya..ia bisa membangun namun juga bisa menghancurkan..itulah emosi yang mudah terbalut kemarahan..
Mungkin aku susah berlaku seperti gunung..saat emosi dan kemarahan melanda hati seharusnya aku tetap dingin seperti gunung..tenang dan memberikan aliran aliran pemikiran yang dapat mengurangi kemarahan atau emosiku..
Aku tetap tersenyum..menyejukkan siapapun yang mendengar perkataanku atau melihat tingkahku tanpa sedikitpun melihat kemarahanku
Tatkala emosi dan kemarahan tak terbendung lagi..mestinnya aku bisa memilih kata atau tindakan yang mungkin menyakitkan untukku atau orang lain..namun ya seperti gunung ..setelah kemarahan itu akan memberikan kesejukan hati pada orang yang aku marahi atau tidak sepaham denganku...ah..enaknya jadi gunung..hemmm..
Memang kata kata itu asalnya dari lidah yang tidak bertulang..lemah..namun sangat tajam hingga mungkin menorehkan luka..
Mungkin kata kata sebatas bercanda namun orang lain berbeda makna..yang membuat hatinya luka..
Aku harus tahu setiap kata yang akan terucap dari bibirku..menyakiti orang lain atau tidak..
Aku harus tahu kata kataku untuk siapa aku harus keluarkan..karena aku takut aku jadi durhaka saat berhadapn dngan orang yg lebih tua dariku..atau aku takut keangluhanku melanda saat aku berhadpan dngan seumur atau dibwahku..
Ah..andai aku gunung..saat marahku aku bisa tetap tenang mengendalikan emosiku..
Aku kemarahanku memuncak aku tetap bisa menyejukkan orang lain dengan kata kataku yang bisa mengubah orang lain mnjadi lebih baik..tanpa harus keras..tanpa harus berteriak..tanpa mengancam..emm hebatnya sebuah gunung..Takjub aku akan ciptaanMu..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Refleksi Diri