Menimbun bara, sekam Neraka...Berteriak lantang setajam pedang saat apa yang diterima tak sama dengan lainnya...Merasa telah teraniaya, merasa dibuat beda saat apa yang diterima harus berbeda jumlahnya dengan yang dikira...Sekuat tenaga menebalkan muka demi membenarkan apa yang telah dianggap benar tentang harta yang harus diterima...padahal kerja tidaklah nyata banyak dusta dalam menjalankannya...

Menimbun bara sekam Neraka....Membuang jauh rasa bersalah karena telah tertimbun akan nafsu serakah...Mengajak hati untuk berpaling dari bisikan kebenaran dan memaksa hati membohongi diri untuk sebuah dosa....Semua demi harta yang dikira menjadi ciri kebahagiaan dan kemapanan status sosial di mata manusia...

Menimbun bara sekam Neraka...Saat tangan terbuka menerima harta, hasil sebuah kerja dalam jangka yang sudah ada...tunggu dan tunggu...Akankah harta itu menjadi jalan kebahagiaan hakiki di dalam surgaNya? Atau menjadi jalan kebahagiaam fana yang menyalakan sekam Neraka? Pilih dan pilahlah....harta yang diterima bukan milik semua, mana yang diterima karena tetesan keringat mengharap barakahNya..atau diterima karena deretan nama yang terpampang tanpa daya sebuah kerja diterima karena dipercaya telah bekerja sesuai waktu yang disedia padahal tak seperti yang dikira...Ambillah yang menjadi hak karena sebuah karya, sisihkan dan pisahkan yang diterima namun bukan menjadi hak karena bisa menjadi Bara sekam Neraka...

Menimbun bara, sekam Neraka...Sedikit tapi jelas darimana dapatnya, jelas bagaimana cara mendapatkannya lebih membahagiakan dibanding bnyak namun tercampur harta bukan haknya...Siapkanlah jawaban saat nanti ditanya darimana, dan untuk apa harta yang diterima agar tidak menjadi bara, sekam Neraka yang menyala mendidihkan dan menghancurkan raga karena ketamakan dan kerakusan pada kebahagiaan dunia...Jadikan senyummu saat menerima adalah senyum kebahagiaan saat di hadapanNya bukanlah senyum yang berubah menjadi tangisan saat harus membara di dalam bara sekam Neraka..