1 Oktober tidak hanya diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila, namun diperingati pula sebagai hari Kopi sedunia. Hari ini, ditengah pandemi peringatan tersebut diadakan dengan tetap melaksanaan protokol kesehatan. Seperti yang kuhadiri siang ini di cafe Pine Park, puluhaan barista menyuguhkan kopi murni secara gratis.

Bertemakan Gotong Royong Kopi Kota Batu, 40 barista meracik kopi khas Kota Batu yakni kopi Songgoriti yang berlangsung di Pine Park, Dusun Songgotiri, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu. Mereka bersama meracik kopi itu dalam rangka memperingati Hari Kopi Sedunia, Kamis (1/10/2020).

Terlihat para barista itu membuat kopi Songgoriti dengan cara yang berbeda-beda. Mulai dari menggunakan manual brew, juga mesin espresso. Tentunya dalam pembuatan kopi itu tetap dengan protokol kesehatan yang ketat. Selamat hari kopi, hai penikmat kopi!. Pada hitamnya kopi yang kau teguk ada sejuta kenangan.

Tujuan diadakan peringatan hari Kopi sedunia adalah mengenalkan bahwa kopi Indonesia khususnya kopi Kota Batu tidak kalah enaknya. Hadir dalam peringatan itu, Ibu walikota Batu yang berkenan untuk memberikan sambutan dan arahan untuk memotivasi para pengusaha muda yang bergerak dalam bisnis kopi, untuk senantiasa meningkatkan kualitas rasa dan pelayanan pada penikmat kopi.

Ini jadi momen untuk mengangkat petani kopi, supaya kopi Kota Batu bisa terkenal di tingkat nasional hingga internasional,” ungkapnya.

Alasan mengapa dalam peringatan ini mengangkat kopi Songgoriti, lantaran para barista ingin nama kopi Songgoriti ini bisa dikenal oleh banyak orang. Melihat selama ini kopi Arjuno dan Panderman yang lebih banyak dikenal dikalangan masyarakat, khususnya di Malang Raya.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menambahkan, agar masyarakat bisa mengenal jika Kota Batu memiliki beragam kopi mulai dari Songgoriti, Panderman, dan Arjuno yang dihasilkan dari lereng-lereng gunung tersebut.

“Ada kopi Songgoriti, Arjuno, Panderman yang dihasilkan oleh Kota Batu,” terangnya.

Acara peringatan Hari Kopi tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan tari tradisional, penampilan keroncong, dan ibu ibu PKK songgokerto yang menggelar bazar makanan dan kebutuhan sehari hari. Ibu karyani selaku tim penggerak PKK Batu mengkoordinir ibu ibu PKK di wilayah Songgokerto untuk turut memeriahkan acara tersebut. Sederhana namun tetap meriah, dan tentunya tetap sesuai protokol kesehatan yang ketat.