Helmina mauludiyah

Menulis untuk keabadian Aku terlahir dari tujuh bersaudara, sebagai anak bungsu. 3 kakak laki laki, dan tiga kakak perempuan. Dari mereka aku belajar kerasnya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Entah
Biar wabah masih ada, yang penting hak kami terpenuhi

Entah

Entah

Di negeri antah berantah

Yang tak lagi bikin betah

Atmosfernya membuat gerah

Hati nurani tak lagi ada

Nyawa rakyat kecil tak lagi berharga

Darah berceceran di mana mana

Air mata menetes tiada guna

Wabah tak lagi menakutkan

hak rakyat kecil tidak ada yang memperjuangkan

Lebih utama bisa makan

Dari pada menjaga keselamatan

Ini benar ibu Pertiwi ku?

Aku lupa, karena telah hilang hati nurani

Tak ada artinya lagi kami

Rakyat kecil dengan hak yang makin tertindas

Aku rindu ibu Pertiwi ku

Dengan senyuman tulusnya

Hangat rengkuhannya

Pada setiap rakyatnya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post