Tentang Kami
Laki-laki itu. Ya! Laki-laki yang kini menjadi belahan jiwa saya. Ayah dari tiga krucil kesayangan kami. Sosok yang kini mengarungi bahtera rumah tangga dengan saya. Laki-laki yang bersabar dengan tidur. Entah sebelumnya dia beristigfar lalu tertidur, saya juga tidak tahu pasti. Baginya memikirkan masalah dengan mata terbuka adalah sesuatu yang berat. Dia lebih memilih merebahkan badan dan tertidur. Yah, itu sekelumit cerita tentang dia, suami saya.
Sepuluh tahun menikah, tentunya banyak cerita yang sudah kami rangkai bersama. Sedih dan bahagia mewarnai mahligai pernikahan kami. Namun satu hal yang masih hangat dalam benak saya adalah bagaimana kami menjalani kehidupan bersama.
Diawal pernikahan, kami menjalani long distance married (LDM). Kami tinggal terpisah selama 5 tahun. Alhamdulillah, di tahun ke lima pernikahan kami hidup bersama kembali. Mengawali kehidupan berumahtangga di tahun ke-lima pernikahan membuat kami serasa kembali ketitik nol pernikahan. Kami kembali saling memahami sifat masing-masing yang belum pernah muncul sebelumnya di pertemuan kami yang singkat. Kami rutin bertemu setiap hari Sabtu dan Minggu.
Dua krucil cantik lahir semenjak kami hidup bersama di satu rumah. Mengurus dua krucil cantik ditambah krucil sulung cukup menguji kesabaran. Perangainya copy paste kami berdua ketika seusia mereka. Saat emosi memuncak melihat perangai mereka, saya langsung terbayang kesulitan orang tua dan mertua ketika mengurusi saya dan suami dulu. Sontak emosi saya surut dan mencoba untuk ikhlas.
Saya dan suami sama-sama sibuk. Jam kerja kami cenderung sama. Kami berangkat pada jam yang sama dan pulang pada jam yang sama. Disinilah letak permasalahannya, kami harus mampu menjadi tim yang solid untuk hal dapur, sumur dan kasur. Ups!
Alhamdulillah wa syukurillah. Suami saya sangat pengertian. Dia selalu membantu semampunya. Tak penting hal kecil atau atau besar, pekerjaan perempuan atau laki-laki, kewajiban suami atau istri, kami berusaha saling menutupi. Namun kalau didepan keluarga suami, kami kembali ke posisi yang berterima menurut adat dan kebiasaan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga senantiasa menjadi keluarga saakinah mawaddah warahmah ya... Salam kenal Bu Hellen...
Aamiin...salam kenal buk desi...senang bisa berkenalan...dari mana bu?