Membaca dan Menulis
Sebelum menulis seseorang pasti membaca. Membaca tidak melulu tentang buku. Membaca bisa berupa membaca keadaan/kondisi(observasi), membaca pengalaman, membaca film, membaca dengan indera peraba dan pengecap, membaca riwayat dan lain sebagainya.
Untuk menulis tidak mesti membaca buku. Sebagai contoh, untuk menulis sebuah reportase atau berita seorang reporter hanya butuh membaca keadaan/kondisi. Tapi butuh catatan dan dokumentasi foto serta rekaman wawancara sebagai bahan tulisan. Untuk menulis riwayat mesti membaca pengalaman yang pernah dialami atau dilakukan. Untuk mereviu film mesti membaca adegan film. Jika mereviu makanan mesti membaca dengan indera peraba dan pengecap.
Jadi sebelum menulis harus membaca. Kegiatan membaca seperti yang saya jelaskan diatas bisa dikombinasikan demi mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, membaca buku atau tulisan tetap menjadi kunci utama.
Banyak membaca jika ingin mengubah karya jadi lebih bermakna😊
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lahap membaca gemuk menulis yah Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Ya ibu. Senang menjalin silaturahim dengan ibu.