TEMPERAMEN
Oleh : hasaruddin
Setiap orang tidak lepas dari watak, dan dialah yang sering dituding sebagai bagian kejiwaan manusia yang sulit diubah. ini disebut Tabiat. kelakuan yang diulang secara nalar dan sering terjadi secara bawah sadar. juga disebut Karakter, watak adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh motivasi, menggerakan kemauan sehingga orang bertindak. Jadi, dimaksudkan bahwa kepribadian seseorang menunjukan tindakan akibat kemauan yang teguh dan kukuh, maka ia dinamakan seorang yang berwatak atau sebaliknya. Tabiat juga disebut Temperamen, yakni kepribadian yang lebih bergantung pada keadaan badaniah. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tabiat adalah konstitusi kejiwaan. Pengertian temperamen dan kepribadian sering juga dipergunakan secara tertukar. pemikiran psikolog mengatakan perasaan ditetapkan melalui pengulangan pengalaman mental yang terdahulu, Tabiat lama sukar dikikis dan tabiat baru sukar terbentuk. kerana pola kelakuan yang kita ulangi telah tersemat dalam urat saraf. Apabila perilaku diulangi dalam konteks yang konsisten, maka peningkatan tambahan dalam kaitan antara konteks dan tindakan. Ini meningkatkan keautomatikan kelakuan dalam konteks. Ciri kelakuan automatik mencakup kecakapan, tiadanya kesadaran, ketidak sengajaan, pembawaan dasar manusia, Untuk mengubahnya tidak mudah karena harus melalui tahapan yang berat.
Dalam kehidupan bermasyarakat penting adanya penyesuaian diri, karena setiap manusia mempunyai tabiat yang berbeda seperti Tabiat Bahimiyah, Tabiat ini memiliki kedekatan dengan manusia untuk memperoleh keperluan pribadi guna memenuhi nafsu belaka. Kalau keperluannya tercapai maka sampailah ke batas tujuannya, meski hanya sesaat. pikiran sehat yang seharusnya dimiliki hilang sama sekali. Dengan begitu akal sehatnya dikuasai nafsu. Begitu pula Tabiat Sabu’iyah maunya menang sendiri, enak sendiri, mulia sendiri, terpuji sendiri. Ia tidak suka ada yang menyaingi, hal ini identik dengan kedengkian, iri, hasud dan cemburu, manakala orang lain memperoleh nikmat. Ada juga Tabiat Syaithaniyah yakni, suka memperngaruhi orang lain agar terperosok ke jurang kenistaan, Hampir segala waktu dikuasai, tabiat ini menyeret manusia menuju keburukan. Kemudian Tabiat Rububiyah, Tabiat ini cenderung memelihara segala perbuatan menuju keridhaan Allah. Ia melahirkan sifat belas kasih, ikhlas, kasih sayang, menyantuni, dan membela yang lemah, sifat ini cenderung pada keridhaan Allah. Dan tabiat-tabiat itulah yang hampir dipastikan ada pada diri manusia di antaranya meninggalkan hubungannya dengan ikatan sosial yang dominan pada kejahatan. Dan tidaklah menutup kemungkinan akan adanya perubahan. semuanya tergantung pada pribadi yang menyikapinya dan yang paling penting adalah ihktiar dan doa kepada sang kholik, karena tak ada yang tak mungkin kalau Allah sudah menghendaki.
Sagusabu Pangkalan Bun
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
siipp......