Haryanti, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ukir Prestasi Melalui Cinta Literasi LombaMenulisSeptember

Ukir Prestasi Melalui Cinta Literasi LombaMenulisSeptember

Kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan sangat berpengaruh pada pembendaharaan kata dalam Bahasa Indonesia salah satunya kata literasi. Kini ahli Pendidikan banyak menggunakan kata literasi. Namun, tak sedikit yang paham arti literasi tersebut.

Literasi itu sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Kini seiring perkembangan zaman, literasi tidak hanya berkutat dengan membaca dan menulis. Literasi sudah diartikan lebih luas lagi yaitu kemampuan menambah pengetahuan, keterampilan serta kemampuan yang dapat membuat seseorang itu memiliki kemampuan dalam berfikir kritis, mampu juga untuk memecahkan masalah dalam berbagai konteks, mampu juga berkomunikasi dengan secara efektif dan mampu untuk dapat mengembangkan potensi serta berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat.

Setelah penulis mempelajari arti literasi itu ternyata selama ini apa yang telah penulis lakukan yaitu mengajar sudah termasuk literasi. Namun, memang ada yang kurang dengan literasi yang dilakukan oleh penulis. Penulis merasa belum menjadi seorang guru yang benar-benar profesioanal dan masih setengah-setengah melaksanakan literasi itu sendiri.

Penulis merasa belum mempunyai suatu karya yang bisa dibanggakan. Penulis suka dengan membaca apalagi membaca buku fiksi seperti novel, cerpen dan buku cerita lainnya. Penulis berpikir mengapa selama ini hanya bisa membaca saja, mengapa tidak dituangkan berupa tulisan apa yang telah dibaca. Penulis ingat suatu hari pernah mengikuti webinar, dalam acara tersebut narasumber mengatakan bahwa jika ingin membaca dan ada yang kita dapat dari bacaan tersebut bisa bermanfaat dan tidak lupa, maka bacalah apa yang kamu tulis dan tulislah apa yang kamu baca. Semenjak mendengar perkataan narasumber tersebut dan menurut penulis kata-kata ini membangkitkan semangat siapapun juga yang ingin berkarya. Akhirnya penulis mulai merambah kemampuan menulis.

Namun, menulis tidak semudah apa yang kita bayangkan. Bagi orang awam seperti penulis pasti ada rasa kebingungan yang luar biasa. Dari mana saya harus menulis dan apa yang harus saya tulis. Kalimat itulah yang selalu menghantui penulis ketika ingin memulai menulis. Lalu penulis mencari-cari info apa yang seharusnya dilakukan dalam menulis. Ternyata banyak info yang memberikan penjelasan bahwa salah satu agar kita bisa menulis adalah dengan terlebih dahulu membaca. Jika kita ingin menulis satu genre maka perbanyak bacaan genre tersebut.

Mulai dari situlah akhirnya penulis rajin membaca. Kebetulan genre yang penulis sukai adalah buku fiksi. Penulis mulai memberanikan diri menulis tentang cerpen dan mengikuti event-event penulisan cerpen. Beberapa kali ikut event, penulis hanya sebagai penulis biasa saja dan penulis tidak putus asa. Namun, suatu ketika naskah yang penulis buat pernah tembus ke juara pertama. Bukan main senangnya meraih prestasi itu. Dengan prestasi tersebut akhirnya membangkitkan semangat penulis dalam menulis. Kini, setiap ada event penulisan cerpen atau antologi cerpen, tak jarang penulis meraih juara satu atau terbaik.

Semenjak penulis meraih prestasi dalam penulisan antologi cerpen, penulis mulai menulis buku solo berupa novel dan kumpulan cerpen karya penulis sendiri. Akhirnya berkat info dari teman, penulis bergabung pada komunikasi guru yaitu media guru. Dari sinilah penulis bisa mencetak buku solo berupa novel dan antologi cerpen beserta penulis lainnya yang tergabung di gurusiana.

Berkat kecintaan penulis dalam membaca dan menulis, penulis pun mengajak semua siswa di sekolah untuk sama-sama mencintai literasi. Baik membaca dan menulis. Penulis mengawali terlebih dahulu dari siswa kelas 9 dalam menulis. Kebetulan materi kelas 9 salah satunya yaitu tentang cerita pendek (cerpen). Penulis mengajak semua kelas 9 untuk menulis cerpen dan hasil cerpen tersebut bagi yang ceritanya bagus maka akan dijadikan buku. Ternyata setiap siswa yang terpilih cerpennya dalam buku antologi tersebut sangat senang sekali karyanya dibukukan. Semenjak itu banyak siswa dari kelas lainnya seperti kelas 8 dan kelas 7 ingin seperti kakak kelasnya yaitu menulis.

Dengan kecintaan kita dalam berliterasi maka prestasi bisa kita ukir. Syarat pertama dalam membaca dan menulis adalah kemauan dan bergerak. Tanpa adanya kemauan dan bergerak maka apa yang dicita-citakan hanya menjadi Haluan semata.

Selalu ingat dengan slogan pembangkit semangat. Bacalah apa yang kamu tulis dan tulislah apa yang kamu baca.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post