Tak terasa menulis tantangan guru hari ini jatuh yang ke 100 hari. Rasanya baru kemarin memulai hari pertama. Namun, semua ini bukanlah hal yang mudah, namanya juga tantangan. Ada rasa malas, write's Block, bingung tema, dikejar deadline dan sebagainya. Namun, sekali lagi dengan tekad untuk mengikuti tantangan menulis sampai 365 hari, semua tantangan dihadapi.

Untuk kali ini saya ingin rasanya mengungkapkan kebahagiaan yang sangat luar biasa. Hari ini mendapatkan rezeki berupa makanan dari tiga orang tua murid. Ketika sedang masak tiba-tiba terdengar suara paketan di luar rumah. Ada rasa heran, sepertinya tak memesan paketan tapi mengapa ada paket yang datang. Masih dalam keheranan tak lama berbunyi pesan dari handphone. Pesan tersebut dari salah satu orang tua murid yang mengatakan telah mengantarkan makanan melalui ojol, ia menanyakan apakah makanannya sudah sampai. Saya pun mengatakan bahwa makanannya sudah sampai.

Baru saja mau masuk ke dalam rumah, ternyata tak lama datang lagi ojol yang mengantarkan makanan. Tak beda dengan yang pertama ada pesan masuk dan ternyata dari orang tua murid juga yang menanyakan apakah makanan yang ia kirim sudah sampai. Sekali lagi saya katakan sudah. Berselang 30 menit ada pesan masuk lagi, masih dari orang tua murid kalau ia sedang mengirim makanan ke rumah dan sedang dalam perjalanan.

Barokalloh dan puji syukur yang bisa saya ucapkan untuk rezeki hari ini terutama pada orang tua murid yang begitu perhatian. Yang lebih menakjubkan lagi, ternyata orang tua murid yang memberikan makanan, anaknya sudah lulus dari tempat saya mengajar.

Betapa kenikmatan yang tak diduga datangnya. Suatu Ramadhan yang benar-benar barokah. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan"