Menafsir Rindu
Aku menatapmu lewat langit senja
Dari balik batuan karang yang membeku
Ada rasa menyeruak raga
Membuncah bagai gemerisik ombak
Berlarian mengejar pantai
Seakan getar nada mengalun rindu
Aku menafsir rindumu
Kala sang surya beranjak pelan di cakrawala
Rindu yang membarakan cinta
Serupa api yang membakar asa
Lalu mencipta sebaris tanya:
Adakah rindu kita tetap nyala
di kelam cahaya yang sama?
Sebentar lagi rindu ini akan padam
Pudar bersama jingga mentari senja
Tenggelam dalam dendam asmara
Namun esok lusa kupastikan rindu ini akan tetap ada
Pada satu tempat di mana kau s'lalu kunantikan
#aksarajiwa_14
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi!
Maaf, maksud sy, Pak
Terima kasih, Pak