Membaca Tanda
seperti camar yang terus terbang
menyusur buih di lautan
kita masih setia menikmati alam ini
mengiringi batas usia meski tak tahu
sampai bila akhirnya
kita telah membaca setiap tanda semesta
dalam coretan kisah perjalanan jiwa
sebagai pengingat raga
pada wangi bunga kemboja yang luruh di dersik angin
pada lautan tak bertepi yang diamuk gelombang
pada pasir pantai yang terus berubah digerus ombak
barangkali dengan doa dan air mata
kita mengingat segala tanda
menunggu saatnya tiba
menyatu abadi dalam hening semesta
#aksarajiwa_10
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kita mengingat segala tanda,menunggu saatnya tiba menyatu abadi dalam hening semesta..Keren diksinya..Salam kenal izin folback..
Semoga tanda itu akan menjadi pengingat hidup kita yang fana. Salam kenal dan salam literasi.
mantap. ajarin buat puisi
tips mudah membuat puisi: copy puisi orang lain, lalu gantilah semua kata-katanya dengan diksi versi sendiri. Kalau sudah bisa, buatlah karya sendiri bukan mengcopy hasil karya orang lain. Salam literasi.