“Bu, besok libur?” Entah untuk yang ke berapa kalinya hari ini gawaiku berbunyi menanyakan hal yang sama. Entah itu dari siswa perwalianku, maupun dari orang tua siswa. Kecepatan informasi melalui media sosial memang luar biasa.

Anjuran untuk ‘membelajarkan di rumah’ para peserta didik oleh Gubernur Jawa Barat dengan cepat beredar. Tetapi karena belum adanya surat resmi dari Dinas Pendidikan Kabupetan Bogor, aku belum bisa menjawab pertanyaan mereka. Aku menyarankan pada mereka untuk bersabar. Informasi akan disebarkan bila ada surat pemberitahuan resmi.

Akhirnya, setelah pemberitahuan resmi datang dari pemangku kebijakan di Kabupaten, langsung kukabari siswa perwalianku melalui Whatsapp grup kelas.

“Horeeeee, libur telah tiba,” seru mereka kompak.

“Hussss... ini bukan liburan. Kalian sudah kelas 9, kalian harus belajar di rumah. Harus diam di rumah. Nanti ibu siapkan pembelajaran secara daring,” jawabku menghentikan kegembiraan mereka.

Mereka dengan polosnya menyikapi situasi darurat ini dengan kegembiraan. Tidak ada sedikitpun rasa khawatir dari mereka menghadapi situasi yang sedang genting ini. Pekan Penilaian Tengah Semester (PTS) ditunda. Beberapa kegiatan yang melibatkan guru dan peserta didik di keramaian juga dihentikan untuk sementara. Hal ini bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat laju penularan sang Covid-19. Berkurangnya kontak, diharapkan dapat mengurangi daya tular virus tersebut.

Semoga masa genting ini cepat berlalu. Virus Corona segera lenyap dari bumi pertiwi tercinta ini.