Hartini

Hartini adalah seorang guru IPA di SMPN 1 Cigombong, Kabupaten Bogor...

Selengkapnya
Navigasi Web
LANGIT SENJA TAK SELALU JINGGA (56)

LANGIT SENJA TAK SELALU JINGGA (56)

Matanya sayu menatap langit senja yang berwarna jingga. Dari balik jendela kamar di atas kursi roda. Mata yang terlihat lelah itu terus memandangi tanpa henti. Langit yang berwarna jingga, perlahan mulai menggelap, menyambut kedatangan sang malam.

“Ma, aku janji. Aku akan datang, tapi kalau pekerjaanku sudah selesai.”

“Ma, Mas Eko sedang sibuk, aku gak tega meninggalkannya.”

“Ma, Sinta sedang sakit, sepertinya aku tidak bisa datang. Dia menginginkanku berada di sampingnya.”

Jingga selalu mengingatkannya akan kebahagiaan. Langit senja selalu mengakhiri saat penantiannya. Langit senja selalu memberi tanda akan berakhirnya rasa kerinduan dalam hatinya. Jingga adalah warna yang disuka oleh Bu Suryo. Warna Jingga mendominasi warna yang lain di dalam rumahnya. Jingga selalu mengingatkannya pada masa lalu. Warna langit saat tiga anaknya bermain sepeda di halaman luas depan rumahnya. Warna langit saat suaminya turun dari mobil, disambut teriak riang anak-anaknya. Warna langit, saat menyambut anak-anaknya datang mengunjunginya.

“Ma, minggu depan aku sempatkan mampir ke rumah mama.”

“Ma, nanti aku coba bilang ke Mas Eko. Mudah-mudahan dia tidak sibuk minggu depan.”

“Ma, minggu depan mudah-mudahan aku bisa datang ke rumah mama.”

Kue ulang tahun berlilin angka enam dan lima telah tersaji di atas meja makan yang telah diganti taplak berwarna jingga. Pemantik api dan pisau sudah siap di sebelahnya. Hidangan makan malam istimewa telah lama pula terhidang.

“Bu, mau makan malam sekarang?” untuk kedua kalinya Bi Imah asisten rumah tangga menghampirinya. Bu Suryo menggeleng. Dia lelah, dia ingin beristirahat. Dia lelah akan penantiannya. Dia memberi tanda isyarat untuk diangkat ke atas tempat tidur.

Mas, aku rindu. Tunggu aku. Gumamnya sambil menatap foto lelaki tua yang telah pergi untuk selamanya lima tahun lalu.

Warna jingga kali ini menyisakan kerinduan yang mendalam untuk suami dan anak-anaknya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat Bun dalam buat cerpennya

16 Mar
Balas

Terima kasih, bu ima....

17 Mar



search

New Post