Hartini

Hartini adalah seorang guru IPA di SMPN 1 Cigombong, Kabupaten Bogor...

Selengkapnya
Navigasi Web
CERMIN ANTIK (12) (78)

CERMIN ANTIK (12) (78)

Aku terbangun, suara-suara dalam cermin kembali menggangguku. Kulihat jam di gawaiku, hmm.. pukul 12.10 malam. Waktu yang sama, seperti sebelumnya. Aku melihat sarah tertidur dengan lelap. Heran, apakah dia tidak bisa mendengar suara-suara aneh yang dikeluarkan cermin antik itu?

“Sarah, bangun...,”bisikku sambil menggoyangkan badan Sarah. Dia menggeliat, tangannya mulai mengucek matanya.

“Ada apa, sih Wen...? Jam berapa sekarang?”tanya Weni menantapku.

“Sarah, kamu tidak mendengar suara aneh itu?”aku balik bertanya.

“Wen, itu suara dari cermin, yang kamu maksudkan?” Sarah bangun, mencoba mendekat ke arah cermin.

“Jadi, kamu mendengar juga, suara-suara itu? Iya, itu arahnya dari cermin.” Aku bangun untuk menghidupkan lampu kamar. Seketika suara itupun berhenti.

“Weni.. Kulit wajahmu kenapa?” Sarah membelalakkan matanya sambil menatapku. Aku langsung menuju ke depan cermin. Wajahku terlihat agak menghitam, beberapa keriput timbul di wajahku.

“Sarah.. apa yang terjadi?” Aku balik bertanya. Kutatap cermin lekat-lekat sekali lagi. Apakah aku bermimpi? Kucubit kulit lenganku. Sakit. Ternyata aku tidak bermimpi!

“Tenang, Wen. Jangan panik dulu.” Sarah mencoba menenangkan. Dia menatapku dengan rasa penuh rasa iba.

“Apa yang harus aku lakukan?” tanyaku tak bisa menahan rasa panik.

“Besok pagi, aku akan menelepon temanku yang memberi kabar tentang pelelangan cermin antik itu. Mudah-mudahan dia tahu siapa pemilik cermin ini sebelumnya. Sekarang, kita tidur saja yuk. Biarkan lampu tetap menyala, supaya suara-suara itu tidak terdengar.” Sarah mencoba menenangkanku. Aku mencoba merebahkan diri, mencoba menenangkan diri. Dasar cermin sialan! Gerutuku dalam hati.

***

“Weni. Bangun...!” Sarah menggoyangkan tubuhku. “Lihat wajahmu. Kembali putih dan bersih.” Aku tersenyum dibalik selimutku. Sarah tidak tahu kalau semalam aku kembali melukai tanganku, kuteteskan darah ke belakang cermin. Aku berpikir ulang, aku tidak mau melewatkan hari ini dengan buruk rupa di depan Toni.

(BERSAMBUNG)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post