Hartini

Hartini adalah seorang guru IPA di SMPN 1 Cigombong, Kabupaten Bogor...

Selengkapnya
Navigasi Web
AYO BERCOCOK TANAM (79) Stayathome

AYO BERCOCOK TANAM (79) Stayathome

Terbiasa beraktifitas di luar rumah, kemudian harus stay at home, berjuta rasanya, he he... Seminggu pertama, yang dirasakan pasti mengasyikkan. Merasa punya banyak waktu untuk mengistirahatkan diri di rumah. Tapi lama-lama, pasti akan datang rasa jenuh, bosan, atau bisa jadi tertekan. Berbeda dengan waktu liburan semester yang kita dapatkan setelah pembagian raport. Liburan biasanya diisi dengan jalan-jalan, berkunjung ke rumah saudara, ataupun mudik ke kampung halaman bisa menjadi pilihan. Kalau liburnya karena harus stay at home, lain lagi masalahnya.

Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan bercocok tanam. Mengisi waktu dengan bercocok tanam sangat mengasyikkan. Waktu serasa bergerak cepat, karena kita asyik dengan kegiatan tersebut. Banyak hal yang harus dikerjakan, antara lain menyiapkan lahan atau pot, media tanam, pupuk kandang, dan yang terakhir adalah benih.

Ketersediaan lahan di rumah yang terbatas, bukan menjadi halangan untuk tidak mencoba kegiatan ini. Pot atau ember bekas cat pun bisa menjadi alternatif tempat bercocok tanam. Bahkan, plastik kemasan minyak goreng 2 liter pun bisa dijadikan tempat bercocok tanam.

Tanah dan pupuk menjadi media tanam yang sangat penting. Kebetulan di belakang rumahku ada kandang kambing dan ayam, jadi media tanam yang digunakan berupa tanah yang telah dicampur dengan kotoran kambing atau ayam. Selain tidak mengeluarkan biaya untuk pembelian pupuk, kotoran kambing dan ayam merupakan pupuk organik, sehingga bebas bahan kimia. Hal ini tentu saja lebih menyehatkan. Bukankah sayuran organik banyak dicari di pasaran, dan harganya pun lebih tinggi dibanding sayuran non organik?

Pupuk kandang yang telah dicampurkan dengan tanah harus didiamkan terlebih dahulu kurang lebih selama satu minggu. Jangan langsung diberi bibit tanaman. Hal ini untuk menghindari efek panas dari pupuk kandang. Bisa-bisa tanaman yang kita tanam malah mati kepanasan.

Selama menunggu media tanam siap ditanami, kita fokus terlebih dahulu pada benih yang akan disemai. Untuk penyemaian benih, cukup menyediakan tanah yang gembur kemudian benih yang kita inginkan bisa kita taburkan di atasnya. Benih yang telah kutaburkan, yaitu bayam, kangkung, caisin dan pekcoy. Benih-benih tersebut merupakan benih sayuran yang diambil daunnya. Untuk tanaman yang diambil buahnya seperti cabai rawit, tomat, harus menggunakan pupuk tambahan, pupuk khusus buah. Pupuk buah diberikan agar hasil panen sesuai dengan yang kita inginkan.

Setelah bibit tanaman yang berasal dari persemaian tumbuh, tanaman siap untuk dipindahkan. Jangan lupa untuk menyiramnya setiap pagi dan sore bila hujan tak datang. Senangnya melihat tanaman yang ditanam tumbuh dengan subur. Hal ini tentu saja baik untuk kesehatan. Bukankah perasaan senang dan bahagia bisa meningkatkan imunitas tubuh kita? Selain itu, sayuran organik sehat dapat kita konsumsi, dan yang lebih penting hemat biaya.

Mari bercocok tanam!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu har.....

08 Apr
Balas

Terima kasih, Bu Ainaul....

08 Apr

Ide kreatif Bu.

08 Apr
Balas

Terima kasih, Bu Eni....

09 Apr



search

New Post