Tantangan menulis hari ke 82 gurusiana#

Ketika pemerintah menghimbau untuk menambah masa libur sekolah karena covid-19, saya pribadi langsung enggan untuk membacanya lebih lanjut isi pengumumannya.

Bagaimana tidak proses belajar online benar-benar menguras energi saya. Dimana saya tidak mampu menjelaskan dengan sedetail mungkin materi yang saya terapkan saat anak-anak bertanya ini caranya bagimana proses kerjanya Bu guru, dan orang tua juga ikut bingung untuk menjelaskan kepada anaknya, bertambah sudah beban ini.

Jika dalam kelas setiap pertanyaan anak-anak semaksimal mungkin saya harus menjelaskankanya sampai detail proses penyelesaian tugas.

Proses belajar online membuat saya rindu dengan anak didik saya, suasana kelas, teriakan dan sorakan anak-anak saat mendengar bel istirahat berbunyi dan masih banyak lagi bentuk kerinduan saya pada sekolah dan anak-anak.

Proses belajar online membuat saya tidak bisa mendengarkan betapa serunya mendengar curhat anak-anak di pagi hari, bahagiannya kami saat makan siang bersama, berbagi lauk dan minuman.

Putra saya berusia 5 tahun setiap hari meminta untuk pergi ke sekolah karena terbiasa saya membawanya ke sekolah kadang ikut belajar di kelas bersama, bahkan kantung tas anak saya penuh dengan Snack di kasih oleh anak murid setiap harinya, mungkin itu yang membuat dia tetap meminta pergi ke sekolah.

Belajar online menuntut saya untuk selalu menatap layar handphone dan layar laptop dan di pastikan satu bulan belajar online banyak guru-guru yang memakai kaca mata saat masuk sekolah.😊

Belajar online menguji kesabaran orang tua menjadi lima kali lipat dari sebelumnya.

Bagaimana dengan belajar online rekan-rekan yang lain, Apakah sama seperti yang saya rasakan?

Mari kita berbagi pengalaman.😊

Kupang, 06/04/2020