Dua hari mengikuti pelatihan menulis buku di SAGUSABU BOGOR 2 dapat mengenal teman-teman yang berlatar belakang heterogen. Jumlah Guru walaupun mendominasi sebagai peserta, namun ada pula peserta yang berlatar belakang dari Dosen, Pengawas Sekolah, Kepala sekolah dan peserta dari kalangan umum sehingga menambah semangat dan semarak suasana acara tersebut. Hari Sabtu dan Minggu (5 - 6 Oktober 2019) terasa kurang kalau untuk menambah skill menulis buku sampai mahir. Itu bagi peserta yang sudah berpengalaman. Tapi banyak peserta yang berpengalaman, masih ikut pelatihan juga. Karena ilmu menulis buku itu perlu motivasi yang kuat dari diri sendiri dan motivasi dari berbagai kalangan yang dapat mendukung seorang penulis agar dapat menghasilkan karya yang terbaik.

Salah satu yang manjadi penyemangat, adanya peserta dari siswa SD. Kalau anak usia SD saja memiliki kemauan untuk mahir menuangkan kata-kata menjadi tulisan yang bagus. Sebagai guru yang sudah memiliki jam terbang dalam mendidik anak-anak, kalau sampai memandang dunia tulis menulis menjadi sesuatu beban dan masalah, sangatlah naif. Ganti pola pikir penyebab masalah karena malas menulis menjadi tantangan untuk memulai berkarya. Tuliskan satu kata selagi kita mampu, dan tanamkan di dalam diri seorang guru, menulis untuk bersedekah ilmu.

Jika ada ungkapan Banyak Jalan Menuju Roma, barangkali dengan ikut pelatihan menulis ini, semoga SAGUSABU sebagai pengantar bagi seorang guru dalam meraih mimpi untuk menyusuri JALAN MENUJU ROMA. Kalau menurutku, SAGUSABU JALAN MERAIH SURGA, karena dengan menulis buku akan meninggalkan ilmu serta pengalaman. Sedekah dengan ilmu berarti, salah satu pengejawantahan dari THOLABUL 'ILMI, kewajiban menuntut ilmu. Semoga saja tulisan dari buku yang kita tulis menjadi sumber ilmu buat yang membaca.

Harry B. Pras