HARMI CAHYANI

English Teacher. Penulis novel "Ashley : Somebody Help me!''. Pecinta Kucing dan Zombie 🍀...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ngambek

Ngambek

Konon katanya wanita susah dimengerti. Ada hal yang tak harus dikatakan, namun harus dimengerti dari mereka. Dan itulah yang dialami Yanto malam itu. Baru saja pulang dari kerja, belum makan dan masih mengenakan kemeja, sang istri yang cantik jelita malah tidak menyapa. Membiarkannya membuka tudung saji tanpa intro sebagaimana biasa. Untungnya di meja sudah tersaji nasi bakar sambal teri kesukaannya. Itu memang menu request-annya tadi pagi. Dia ingin sekali makan nasi bakar sambal teri buatan istrinya yang memang enak dan bikin nagih. Selain menu pesanannya, semangkuk lodeh daun singkong juga terhidang di meja. Semuanya masih panas. Sempat khawatir dia tadi, jika Ratna sedang ngambek, ia bisa kelaparan malam itu. Sebenarnya gampang saja baginya untuk memesan go food. Tapi mana berani dia? Bisa-bisa nyonya rumah semakin meradang. Dan semakin runyamlah urusan ngambek istrinya itu.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Yanto pelan-pelan menuju meja makan. Diliriknya sang istri tengah pura-pura menonton televisi. Tidak menoleh sedikitpun. Padahal biasanya jangan tanya. Baru saja dia sampai rumah, Ratna sudah dengan penuh semangat bercerita tentang banyak hal di hari itu. Mereka baru menikah 4 bulan. Masih terhitung pengantin baru. Yanto mengingat-ingat apa ini tanggal dimana sang istri datang bulan ya. Jadi sensitif kayak biasa. Tapi sepertinya belum. Yanto diam saja. Dia makan tanpa banyak bicara. Ternyata diamnya itu justru membuat Ratna semakin berang. Seolah dicuekin. Dianggap tidak penting. Disuapan ketiga, tiba-tiba dari arah televisi dia mendengar suara isakan. Yanto kaget dan segera menoleh. Dilihatnya bahu Ratna terguncang-guncang. Dan berhentilah ia makan demi melihat sang istri tercinta menangis tanpa ia tau apa alasannya.

Yanto segera menghampiri Ratna. Berusaha melakukan kontak mata sembari menggenggam tangannya. Akhirnya setelah meluncur permintaan maaf dari mulutnya (kendatipun ia tak tau apa salahnya), Ratnapun buka suara. Dan Yanto terperangah. Ternyata sang istri kecewa dengan ucapan Yanto kemarin pagi. Dan terbawalah sampai di hari ini. Apa sih yang Yanto ucapkan ke istrinya di kemarin pagi itu? "Sayang, kok kayaknya lebih berisi ya sekarang?". Itulah yang ia ucapkan. Tidak lebih dan kurang. Dan Yanto tak habis pikir malam itu, ternyata ucapan yang baginya sebuah pujian. Terdengar bagi istrinya sebagai sindiran. Yah begitulah wanita. Kadang memang susah di mengerti.

***

🍀Khatulistiwa, 11 Juli 2020🍀

#Tantangan menulis hari ke-13

#Tulisan ke-20

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wow..keren...Wanita itu emang susah dimengerti tetapi hanya lelaki penyabarlah yang bisa menyelami kedalaman hati seorang wanita.keren Bunsukses selalu

12 Jul
Balas

Terima kasih bunda..salam sukses

12 Jul

Iya betul...konon katanya para wanita seperti itu silit dimengerti

12 Jul
Balas

Iya bener bun hehe

12 Jul

Wanita paling sensitif kalo dibilang berisi bun.. Maunya dibilang tambah langsing. Tu baru semangat bun.. Salam literasi.

11 Jul
Balas

Bener bun..hehe salam literasi

12 Jul

namanya juga wanita ya bun, semoga makin sukses ya bun, salam literasi

11 Jul
Balas

Iya bunda. Salam literasi bunda

12 Jul



search

New Post