HARMI CAHYANI

English Teacher. Penulis novel "Ashley : Somebody Help me!''. Pecinta Kucing dan Zombie 🍀...

Selengkapnya
Navigasi Web

Cinta di Sepotong Burger

Langit tampak mendung. Tetapi tetap saja hawa masih terasa panas. Beginilah kota khatulistiwa. Siang itu adzan dzuhur sudah berkumandang lewat toa-toa masjid sejak beberapa menit lalu. Sofia sudah menunaikan sholat dan sekarang sedang asyik bergumul dengan lipatan cucian. Saat itulah anak sulungnya yang tahun ini akan masuk SD di tengah pandemi corona, berjalan lunglai dihadapannya. Sofia faham sekali. Pasti Apip minta dibelikan sesuatu. Memang kadang jika isi jajanan di kulkas atau yang di lemari bufet stoknya sudah habis, Apip akan menemuinya dengan ekspresi memelas seperti itu.

Berhubung minyak goreng di rumah juga sudah mulai menipis, Sofia mengajak putra tunggalnya itu keluar sebentar untuk berbelanja. Tetap menggunakan masker dan berbekal hand sanitizer kecil. Berdua mereka motoran untuk berbelanja di salah satu toko milik koko Chian langganan mereka. Sofia mengecek dompet belanjanya di saku gamisnya. Dan mulai memilih minyak goreng dan beberapa cemilan untuk persediaan di rumah. Apip menuju gerai burger langganannya. Letaknya tepat di sebelah toko koko Chian. Pak Topo sudah hapal dengan Apip yang selalu memesan burger sapi telur keju. Pak Topopun segera mengolah burger lezat miliknya, untuk diserahkan ke Apip.  Sofia yang akan membayarnya kemudian.

Selesai belanja keperluannya di toko Chian, Sofia membayar burger seharga tujuh belas ribu rupiah itu. Pak Topo hendak mengembalikan kembalian tiga ribu rupiah. Namun seperti yang sudah-sudah, Sofia selalu menolak. Pak Topo berterima kasih. Dan Apip bertanya kepada ibunya, mengapa tak pernah mengambil kembalian dari pak Topo. Sofiapun menjelaskan kepada puteranya, bahwa itulah cara bundanya bersedekah kepada pak Topo. Semoga menjadi ladang amal mereka dihari itu. Apip paham. Dan dia pulang sambil membawa burger kesukaannya. Itulah kisah cinta di sepotong burger. Cinta kepada sesama. Dari yang kecil. Hingga yang besar. Di saat lapang. Maupun sempit.

 

#Tantangan menulis hari ke-3

#Tulisan ke-6

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa, seperti masuk dalam cerita kita.

01 Jul
Balas

makasih bos hehe

01 Jul

Keren bu, bersedekah dengan tidak menerima uang kembalian.

01 Jul
Balas

Keren bu, bersedekah dengan tidak menerima uang kembalian.

01 Jul
Balas

Keren bun salam sukses

01 Jul
Balas

Ini jenis apa ya Mi ceritanya? Opini, Pentigraf, atau Cerpen?

02 Jul
Balas

Sangat menginspirasi banget..Lanjut kan buk Mimi

01 Jul
Balas

Sederhana n mendidik

11 Jul
Balas



search

New Post