MenulisRutin455(Hari ke 90, tahun ke II)

Anak adalah permata tak ternilai yang selalu diharapkan kehadirannya oleh pasangan laki-laki dan wanita yang mengikatkan diri dalam sebuah bahtera rumah tangga. Bagaimana tidak? Sebab anaklah ikatan cinta kasih yang terjalin dapat terlihat dari wujud sikap, ataupun karakter lain yang tercermin pada anak-anak kita yang merupakan paduan karakter dominan dan resesif milik ayah bundanya. Konon kecerdasan adalah karakter yang diwariskan seorang ibu pada anak-anaknya dari transfer genetik sang mitokondria, sebuah mesin penghasil energi yang ada di setiap sel makhluk hidup.

            Puluhan tahun tidak bertemu dengan orangtua kandung karena sebuah alasan, ternyata tidak selalu situasi gembira dan bahagia yang ditemui, melainkan kesedihan, kekecewaan bahkan rasa duka yang tak berujungpun bisa menjadikan sang anak lari kembali menemui orang dan saudara terkasih serta mengadukan semuanya pada sang Pencipta. Ada kalanya penyebabnya hal kecil sebagai bentuk adaptasi dari rentang waktu yang lama sebagai isolator alami, namun tidak jarang benturan muncul dari hal-hal kecil yang seharusnya tidak terjadi.

            Ternyata waktu memang pemisah sekaligus penyebab hilang dan lunturnya beragam rasa yang seharusnya terus menerus dipupuk agar tidak gampang sirna karena beragam sebab dan kesulitan yang datang bertubi-tubi menerpa. Namun harapannya rasa hormat dan aqidah ke-Esaan pada Allah janganlah sampai luntur apalagi diduakan yang mengarah pada kepercayaan syirik, Naudzubillah hi min dzalik....    

Lumajang, 09 Agustus 2021